Bagaimana Islam Memandang Tentang Tidur?

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Tidur merupakan aktivitas untuk mengistirahatkan tubuh dan juga pikiran dari kelelahan. Menurut studi ilmiah, tidur menyebabkan kondisi seperti hilang kesadaran, perubahan suhu tubuh, kecepatan denyut jantung dan kecepatan pernapasan, sementara otak dan syaraf masih berperan aktif.

Sementara itu, dalam perspektif islam sendiri, tidur merupakan tanda kekuasaan Allah SWT. Hal ini tercantum dalam surat Ar-Rum ayat 23 yang berbunyi;

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ مَنَامُكُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱبْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

Wa min āyātihī manāmukum bil-laili wan-nahāri wabtigā`ukum min faḍlih, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yasma’ụn

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”

Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), berdasarkan tafsir al-Misbah, Quraish Shihab mengatakan, bahwa tidur di malam hati dan rezeki yang dicari saat siang hari merupakan salah satu kekuasaan Allah SWT. Manusia biasanya tidur di malam hari, kemudian bekerja di siang hari.

Selain itu, Allah SWT berfirman dalam surat An-Naba ayat 9, bahwa waktu tidur merupakan waktu untuk beristirahat. Selain itu, saat datangnya waktu istirahat dianjurkan untuk menghentikan segela aktivitas maupun kesebukan pekerjaan untuk mengistirahatkan badan.

وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ

Wa ja’alnā naumakum subātā

Artinya: “Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat.”

Saat tidur, seseorang tidak menyadari apa yang sedang terjadi di sekitarnya, begitu pula di dunia. Tidur merupakan salah satu nikmat dan rahmat yang diberikan oleh Allah yang patut disyukuri.

Meski tidur merupakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT, Allah SWT adalah tuhan yang Maha Hidup dan tidak pernah merasakan kantuk. Hal ini tertuang pada firman-Nya pada surat Al-Baqarah ayat 255;

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur […]”

Bersumber dari Asrar an-Naum, Ahmad Syauqi Ibrahim menyebutkan bahwa tidur merupakan bentuk perubahan kondisi makhluk hidup, sementara Allah SWT tidak berubah. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati