Efek Makan Mi Instan Beserta Tips Aman Mengonsumsinya

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Mi instan merupakan makanan cepat saji yang sangat populer di Indonesia, bahkan seluruh dunia. Kepraktisan dan cita rasa yang beragam menjadi alasan banyak orang gemar mengonsumsinya.

Kendati demikian, mi instan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara terus-menerus. Pasalnya, mi instan bukan makanan yang berkualitas tinggi karena gizinya yang rendah dan mengandung sodium yang cukup tinggi.

Mi instan dibuat dengan bahan-bahan seperti tepung, garam, dan minyak. Sementara bumbunya mengandung garam, penyedap dan monosodium glutamat (MSG). Mi instan rendah kalori, serat, dan protein. Sementara itu, jumlah lemak, karbohidrat, natrium, dan zat gizi mikro dalam kemasan cenderung lebih tinggi.

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa efek yang timbul karena terlalu banyak mengonsumsi mi instan.

Peningkatan berat badan

Meski mi instan memiliki kalori yang sedikit, namun jenis makanan ini bukan makanan yang cocok untuk diet. Mi instan dikemas dengan kalori rendah, begitu pula dengan kandungan serat dan proteinnya. Padahal, serat dan protein memberikan perasaan kenyang lebih lama. Hal ini menyebabkan Anda tidak merasa kenyang jika hanya mengonsumsi satu bungkus mi instan saja. Terlalu banyak konsumsi mi instan bukan tidak mungkin Anda mengalami peningkatan berat badan.

Konsumsi MSG berlebihan

Sebagian besar mi instan mengandung bahan monosodium glutamat (MSG), yakni bahan tambahan makanan yang digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan. MSG memang aman dikonsumsi, namun terlalu banyak mengonsumsinya dikaitkan dengan peningkatan berat badan dan tekanan darah, serta sakit kepala, mual, otot tegang, mati rasa hingga kesemutan. Apalagi bagi mereka yang sensitive dengan MSG.

Tambahan nutrisi mikro penting

Konsumsi mi instan tak selalu buruk. Dalam porsi yang tepat, mi instan memberikan mikronutrien, termasuk zat besi, mangan, folat dan vitamin B dalam kadar relatif rendah. Penelitian menemukan bahwa mengonsumsi susu dan mie yang diperkaya zat besi dapat menurunkan risiko anemia.

Kekurangan gizi

Mi instan tidak memberikan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Meski mengandung beberapa mikronutrien, makanan ini sangat rendah asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A.

Selain itu, penelitian menemukan bahwa konsumen mie instan mengalami peningkatan asupan natrium dan kalori lebih dibandingkan dengan konsumen non-mie instan. Mie instan juga dapat meningkatkan risiko terkena sindrom metabolik, yakni kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Peningkatan tekanan darah

Mi instan mengandung natrium yang tinggi. Peningkatan asupan natrium dalam jumlah besar dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi asupan natrium dapat bermanfaat bagi mereka yang sensitif terhadap garam. Selain itu, menurut penelitian, asupan natrium menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 30% (24).

Tips makan mi dengan aman

Jika Anda ingin mengonsumsi mi instan, usahakan hanya dalam porsi secukupnya saja. Dr. Frank B. Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi Harvard merekomendasikan untuk konsumsi mie instan satu sampai dua kali dalam sebulan.

Selain itu, pilih mi instan yang dapat meningkatkan rasa kenyang, seperti yang mengandung lebih banyak serat dan rendah sodium. Anda juga bisa menambahkan bahan lain yang lebih sehat dan dapat meningkatkan asupan nutrisi, seperti telur dan sayuran. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati