ISPA di Pati Capai 15.673 hingga Agustus 2023, Dinkes Sebut Tak Ada Lonjakan Kasus

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati menyebutkan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Pati masih cukup aman. Dimana musim kemarau kali ini, tidak terdapat lonjakan yang signifikan untuk pasien ISPA di masing-masing wilayah Puskesmas di Kabupaten Pati.

Berdasarkan data yang ditunjukkan oleh dr. Aviani Tritanti Venusia selaku Kepala Dinkes Kabupaten Pati, menunjukkan hingga per Agustus 2023 penderita ISPA di Pati capai 15.673 bayi dan balita.

“Untuk ISPA kasusnya sejauh ini kok malah biasa aja ya, tidak terus kemudian melonjak naik signifikan itu bukan. Kalau penderita ya memang ada,” ungkapnya.

Dari data tersebut diuraikan bahwa ISPA dibagi ke dalam tiga kategori. Untuk kasus Pneumonia pada bayi usia kurang dari 1 tahun sebanyak 1.250, sementara untuk balita usia 1-5 tahun mencapai 1.783.

Sedangkan untuk kategori pneumonia berat, terdapat sejumlah pasien sebanyak 2 bayi dan 7 balita. Kemudian untuk jenis ISPA bukan Pneumonia menyerang 2.890 bayi dan 9.741 balita di Pati.

dr Aviani mengungkapkan penyakit ISPA hampir setiap hari memang terjadi di setiap Puskesmas dan fasilitas kesehatan di Pati. Ia menuturkan ISPA juga masih tetap menjadi 10 besar penyakit yang sering menyerang masyarakat.

“Batuk pilek lalu ISPA itu tetep setiap hari masih menempati urutan 10 besar penyakit yang paling banyak di Puskesmas, itu pasti,” tambahnya.

Lebih lanjut, saat ditanya mengenai kondisi musim kemarau apakah berdampak pada lonjakan Kasus ISPA, pihaknya menegaskan bahwa sejauh ini tidak berdampak begitu besar bagi masyarakat.

Justru yang saat ini dibutuhkan bagi masyarakat yakni kebutuhan akan air bersih yang dirasa harus mencukupi selama musim kemarau tahun ini.

“Kalau karena cuaca saya rasa kok tidak, masih taraf biasa tidak kok terus signifikan, malah air bersih ini ya harus dibutuhkan,” sebut dr Aviani.

Meskipun demikian, pihaknya tetap menghimbau kepada masyarakat dengan kondisi kering yang biasanya berimbas pada peningkatan debu, maka diminta agar dapat kembali menggunakan masker.

“Tapi tetap imbauannya, kalau misalkan bisa karena debu juga ini meningkat biasanya, bisa menggunakan masker kembali. Meski sudah tapi ini jadi salah satu upaya untuk tidak terkena ISPA itu tadi,” tegasnya. (Asy)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati