palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Di cuaca yang semakin panas ini, minum air dingin atau air es memang dapat memberikan efek menyegarkan. Namun, beberapa orang menganggap bahwa terlalu sering minum air es dapat memicu radang tenggorokan hingga masalah pencernaan. Di sisi lain, ada pula orang yang mengatakan bahwa air dingin mampu meningkatkan hidrasi tubuh.
Sebenarnya, tidak ada hasil penelitian yang benar-benar menunjukkan bahwa konsumsi air dingin dapat memicu dampak buruk bagi tubuh. Selain itu, minum air pada suhu berapapun dapat membantu tubuh terhidrasi. Menurut studi yang diterbitkan International Journal of Clinical and Experimental Medicine, konsumsi air dingin (16 derajat celcius) dapat membantu rehidrasi yang lebih baik pada atlet, terutama saat berolahraga di cuaca panas.
Hidrasi sangat penting bagi tubuh karena membantu mengatur suhu tubuh, menjaga organ berfungsi dengan baik, mengirimkan nutrisi ke sel-sel tubuh, serta membantu mencegah infeksi, menurut Harvard Health.
Tak hanya itu, mandi air dingin juga membantu para atlet dalam pemulihan setelah latihan. Studi dari Human Kinetics Journal menemukan bahwa mandi air dingin selama 10 menit dapat membantu hidrasi. Ini juga dikenal sebagai terapi air dingin, yang membantu mereka untuk mengurangi kelelahan, menurut European Journal of Applied Physiology.
Kendati demikian, Anda tetap perlu memerhatikan frekuensi dan suhu minimal air yang bisa ditahan oleh tubuh Anda. Minum air dingin disebut tidak baik bagi pencernaan. Air dengan suhu rendah dapat membuat pembuluh darah berkontraksi, kemudian membatasi pencernaan. Proses penyerapan nutrisi mungkin terhambat karena tubuh perlu mengeluarkan energi ekstra untuk mengatur suhu tubuh.
Secara keseluruhan, pembuluh darah memang memainkan peran penting dalam pencernaan, meski tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk mengklaim bahwa minum air dingin dapat memperlambat laju pencernaan.
Sebelumnya, muncul informasi di media sosial yang mengatakan bahwa minum air dingin setelah makan berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan kanker. Hal itu sebenarnya hanya mitos belaka.
Menurut dokter konsultan saluran cerna di RS Cipto Mangunkusumo, DR Dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, FINASIM, FACP, MMB menyebutkan bahwa air es atau air dingin sama seperti air yang lain. Air tersebut tidak memiliki perbedaan khusus, dan hanya suhunya saja yang berbeda. Konsumsi air dingin bukan faktor risiko terjadinya penyakit kanker.
Namun, konsumsi minuman dingin perlu dikurangi karena memicu radang atau pilek pada mereka yang sensitif.
Air es disebut dapat menyebabkan penumpukan lendir yang memicu hidung tersumbat. Selain itu, konsumsi air dingin segera setelah makan juga mengganggu kemampuan tubuh memecah lemak. Meski Anda meminum air bersuhu ruangan pun, lebih baik menunggu beberapa saat untuk minum agar makanan dapat dicerna lebih maksimal terlebih dahulu.
Pada dasarnya, minum lebih banyak air memberikan manfaat yang baik, entah di suhu berapa pun. Oleh sebab itu, pastikan tubuh Anda tetap terhidrasi di cuaca yang panas ini. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com