Muslimah, Berikut Ketentuan Berhias Diri Menurut Islam

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Wanita memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Hal ini ada dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah ra saat seorang mendatangi Rasulullah SAW pada suatu hari.

Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’,” (HR Bukhari dan Muslim).

Oleh sebab itu, Allah SWT dalam firmannya meminta Muslimah untuk senantiasa menjaga diri dan tidak memperlihatkan keindahan mereka sehingga menimbulkan fitnah.

Dalam surat Al Ahzab ayat 33, Allah SWT berfirman;

وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

Wa qarna fi buyụtikunna wa la tabarrajna tabarrujal-jahiliyyatil-ula wa aqimnaṣ-ṣalata wa atinaz-zakata wa aṭi’nallaha wa rasụlah, innama yuridullahu liyuz-hiba ‘angkumur-rijsa ahlal-baiti wa yuṭahhirakum tat-hira

Artinya: “Dan hendaklah kau tetap di rumahmu dan janganlah kau berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud ingin menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”

Pada ayat tersebut, Allah SWT menganjurkan untuk berada di rumah dan tidak berlebih-lebihan dalam berhias saat keluar rumah. Selain itu, wanita juga tidak diperkenankan mengubah bentuk pemberian Allah SWT dengan tujuan memperindah. Namun, jika itu untuk memperbaiki yang rusak/kesehatan, maka boleh dilakukan seperti operasi pasca kecelakaan.

Kendati demikian, Muslimah boleh melakukan perawatan. Lebih baik menggunakan produk perawatan yang aman dan menghindari produk perawatan kulit atau kecantikan yang menggunakan bahan kandungan haram, seperti kandungan minyak babi. Perawatan kecantikan memang diperbolehkan, namun dilarang untuk mengubah bentuk asli fisik, seperti menyuntik bahan pemutih, mencukur alis, memancungkan hidung, menyambung rambut, mengubah bentuk dagu agar lebih lancip, dan lain sebagainya.

Begitupun dalam menggunakan perhiasan. Allah SWT tidak menyukai hambanya yang memakai perhiasan berlebih-lebihan. Dalam surat Al A’raf ayat 31, Allah berfirman;

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

yaa banii aadama khudzuu ziinatakum ‘inda kulli masjidin wakuluu waisyrabuu walaa tusrifuu innahu laa yuhibbu almusrifiina

Artinya: “Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati