palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Beberapa orang mengusulkan Presiden Joko Widodo untuk menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan mengganti Megawati Soekarnoputri.
Namun, Jokowi memilih untuk pulang ke Solo dan pensiun dari jabatannya sebagai Presiden.
“Saya mau pensiun, pulang ke Solo,” tutur Jokowi seusai upacara HUT ke-78 TNI di Monas, dikutip dari Detik News, pada Kamis (5/10/2023).
Dalam hal ini, Jokowi menyebut banyak anak muda yang pantas menjadi Ketum dari partai yang berlogo banteng itu.
Ia lantas menyebut nama Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo.
“Banyak yang muda-muda,” ujar Jokowi.
“Mbak Puan, Mas Prananda,” sambung dia.
Usulan tersebut juga turut ditanggapi oleh Bambang Wuryanto. Ia mengatakan Megawati menjadi Ketum karena proses sejarah.
“Harus di-underline, saya bukan sebagai Ketua DPD, omongan saya tidak mewakili siapa pun kecuali diri saya. Saya mengira ini kan semacam ada demam ketua umum. Orang jadi ketua umum gampang gitu loh, karena ada partai yang membuat ketua umumnya gampang sekali. Mungkin demam itu sehingga orang bicara soal ketua umum,” tutur Bambang Pacul.
“Dulu pergulatan terus, bergulat panjang, 1993 ketika bum seperti itu, PDI terjadilah kongres luar biasa di Sukolilo. Itu masih di era Orde Baru yang represif, lampu mati, dan sebagainya karena Bu Mega akan menang. Kemudian Bu Mega statement, ‘Saya Megawati Soekarnoputri adalah Ketua Umum de facto PDI’, bergulat 1995, kemudian 1997 pemilu, Ibu Ketua Umum berpidato, ‘Saya tidak menggunakan hak saya sebagai warga Republik’, wah pasukannya ikut semua, rontok itu 1997,” ungkap dia.
Pria yang kerap disapa Bambang Pacul itu menyebut peran PDI Perjuangan adalah peran Megawati. Jadi tidak gampang mengganti trah Sukarno.
“Jadi mengganti trah Sukarno di PDI Perjuangan, mohon izin, itu nggak gampang. Karena apa, karena komunitas pemilih PDI itu utamanya Bung Karno,” imbuh dia.