BMKG Gandeng Radio dalam Upaya Sebarluaskan Peringatan Dini hingga ke Daerah 3T

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggandeng Radio Republik Indonesia (RRI) dalam penyebarluasan informasi peringatan dini.

Melalui sarana radio, harapannya informasi dapat menjangkau lebih luas ke masyarakat utamanya yang berada di daerah 3T (Terpencil, Terluar, dan Tertinggal).

“Kami menggunakan semua kanal untuk mendiseminasikan informasi peringatan dini, tidak cuma terfokus pada 1 jenis media. Dengan begitu, gap antara yang menerima dan tidak menerima informasi dapat semakin kecil sehingga risiko bencana dapat semakin ditekan,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Ia mengatakan bahwa persoalan yang selama ini pihaknya hadapi adalah penyebaran informasi yang terputus dan tak berhasil tersampaikan ke masyarakat khususnya yang berada di daerah terpencil.

“Sesuai dengan perundangan yang berlaku, dalam rantai Peringatan Dini secara menyeluruh dari ujung ke ujung (end to end), informasi dan peringatan dini dari BMKG akan berhenti di Tingkat Propinsi atau Kabupaten, yaitu di BPBD atau Badan Penanggulangan Bencana di Daerah, kemudian BPBD yang bertanggungjawab untuk meneruskan ke warga masyarakatnya, terutama yang berada di lokasi terdampak,” ujarnya.

“Yang menjadi persoalan adalah informasi tersebut dapat terputus dan tidak berhasil tersambung untuk diteruskan kepada masyarakat oleh BPBD (Pemerintah Daerah), khususnya yang berada di daerah terpencil,” lanjutnya.

Ia memcontohkan, dalam kasus gempabumi dan tsunami, golden time atau rentang waktu singkat antara peringatan dini dan saat bencana tiba sangatlah sempit.

Oleh karena itu, informasi perlu disampaikan dengan cepat sehingga ada kesempatan untuk menyelamatkan diri. Risiko korban jiwa pun dapat diminimalisir.

Kerja sama dengan radio tak hanya dilakukan dengan RRI, melainkan juga dengan radio-radio lokal dan juga radio komunitas di daerah-daerah agar informasi peringatan dini BMKG bisa tersebar semakin luas.

Hal itu juga merupakan upaya peningkatan literasi kebencanaan masyarakat dan untuk memerangi hoax mengenai bencana yang sering muncul dan menimbulkan ketakutan di masyarakat.

“Saat tsunami Jepang 2011 lalu, selain TV NHK, ada 122 stasiun TV, 24 radio AM, dan 25 radio FM yang ikut menyebar luaskan peringatan dini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya informasi peringatan dini bisa segera sampai kepada masyarakat,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati