palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Fitnah merupakan perkataan bohong dan tanpa dasar kebenaran. Penyebaran fitnah ini dimaksudkan untuk menjelekkan salah satu pihak, seperti menodai nama baik dan kehormatan seseorang atau kelompok.
Sementara itu, fitnah juga dikaitkan pada situasi dan peristiwa yang menimbulkan keraguan, ketidakpastian dan perpecahan. Hal ini merupakan suatu ujian atau cobaan.
Dalam Islam, fitnah merupakan suatu hal yang sangat buruk, bahkan menurut Al-Quran fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Hal ini tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 191 dan Al Hujurat Ayat 12 yang berbunyi;
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ
Waqtulụhum ḥaiṡu ṡaqiftumụhum wa akhrijụhum min ḥaiṡu akhrajụkum wal-fitnatu asyaddu minal-qatl, wa lā tuqātilụhum ‘indal-masjidil-ḥarāmi ḥattā yuqātilụkum fīh, fa ing qātalụkum faqtulụhum, każālika jazā`ul-kāfirīn
Artinya: “Bunuhlah mereka (yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusirmu. Padahal, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Lalu janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangimu di tempat itu. Jika mereka memerangimu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir,” (QS Al-Baqarah:191)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba’ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba’ḍukum ba’ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang,” (QS Al-Hujurat:12)
Sementara itu, berdasarkan hadits Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Akan terjadi fitnah, orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barang siapa yang mencari fitnah maka dia akan terkena pahitnya dan barang siapa yang menjumpai tempat berlindung maka hendaknya dia berlindung.”
Dikutip dari DetikHikmah, terdapat tiga jenis fitnah secara umum, yakni menyebarkan isu yang tidak benat, dimana seseorang akan merugi karena rumor tidak benar tentang dirinya tersebut. Adapula fitnah berupa berita bohong yang dibuat tanpa dasar fakta. Berita ini bisa memicu perdebatan dan kerusakan.
Selanjutnya adalah memberikan kesaksian palsu untuk melindungi kejahatan seseorang atau menyalahkan seseorang yang tidak bersalah.
Kemudian, fitnah Dajjal menjelang hari akhir. Ibnu Katsir dalam kitab An Nihayah fi Al Fitan wa Al-Malahim mengatakan bahwa fitnah Dajjal merupakan fitnah terbesar, dan para ulama juga mengatakan bahwa fitnah ini terjadi di akhir zaman.
Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Sejak penciptaan Adam sampai terjadinya kiamat tidak ada fitnah yang paling besar selain fitnah Dajjal.”
Rasulullah SAW mengingatkan kaumnya untuk menghindari fitnah Dajjal dengan memperbanyak ibadah, meningkatkan keimanan dan meninggalkan maksiat. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com