palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Batuk sering kali menjadi tanda sebelum penyakit lain, seperti flu, menyerang. Kondisi ini merupakan refleks normal untuk membersihkan saluran napas dari partikel kecil, lendir, dan debu yang tidak sengaja masuk ke saluran yang salah.
Refleks ini mirip seperti saat bersin maupun berkedip. Batuk dapat mendorong udara dan partikel lain keluar dari paru-paru dan tenggorokan dengan kecepatan mendekati 50 mil per jam. Artinya, ini merupakan bentuk respon untuk melindungi tubuh Anda.
Kendati demikian, batuk bisa terjadi saat terserang infeksi virus yang menyebabkan flu. Tandanya, seperti rasa gatal di tenggorokan karena infeksi. Batuk bisa berupa batuk kering maupun yang mengeluarkan lendir yang terasa tidak nyaman.
Namun, batuk yang tidak kunjung sembuh atau disertai gejala lain seperti sesak napas, produksi lendir dan dahak berdarah bisa merupakan tanda masalah medis yang lebih serius.
Mengapa kita bisa batuk?
Dilansir dari American Lung Assotiation, Tenggorokan yang merupakan saluran udara dalam tubuh dilengkapi dengan saraf yang dapat mendeteksi adanya partikel-partikel lain yang menyebabkan iritasi. Saluran ini juga menghasilkan sedikit lendir untuk menjaga kelembaban, serta memiliki lapisan yang berfungsi sebagai pelindung terhadap iritasi dan kuman yang dihirup.
Batuk juga memungkinkan pembuangan partikel tak diinginkan yang tidak sengaja Anda hirup dengan cepat. Respon ini merupakan cara tubuh untuk melindungi diri.
Dalam sebuah artikel di jurnal BMJ Open Respiratory Research, Prof. Alyn Morice, kepala pengobatan pernapasan di Pusat Penelitian Kardiovaskular dan Metabolik Hull York Medical School di Inggris menjelaskan beberapa hal terkait dengan batuk.
Menurutnya, virus bukan objek penelitian yang efektif untuk meneliti tentang batuk, melainkan sel-sel di saluran udara. Kerusakan lapisan sel di saluran pernapasan biasanya terjadi karena influenza, sementara biasanya flu memberikan gejala yang bervariasi.
Selain itu, orang juga cenderung mengalami batuk yang lebih parah akibat flu dibandingkan dengan flu biasa, dikutip dari Medical News Today.
Produksi lendir juga merupakan faktor lainnya karena dapat merangsang reseptor saraf. Batuk merupakan refleks saraf yang diperantarai oleh saraf vagus, yakni ujung saraf yang berada di laring atau lebih rendah di saluran udara.
Itu sebabnya, biasanya pilek hanya terbatas pada hidung dan kepala, serta cenderung tidak menyebabkan batuk, jelas Prof. Ron Eccles, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur Common Cold Center di School of Biosciences di Universitas Cardiff di Inggris.
Butuh berapa lama untuk sembuh?
Batuk merupakan gejala yang bersifat sementara. Ini biasanya akan hilang dalam waktu 3 minggu, sementara batuk pasca virus atau pasca infeksi dapat bertahan hingga 8 minggu. Namun, hanya sedikit bukti yang menunjukkan bahwa obat batuk dapat secara cepat meredakan batuk, meskipun beberapa ada yang efektif. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com