palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Saat berhadapan dengan seseorang yang keras kepala, hendaklah membaca doa untuk meluluhkan hatinya. Hal ini dianjurkan oleh Ali bin Abi Thalib dalam suatu riwayat yang berbunyi, “Jika engkau sedang meluluhkan hati seseorang, maka luluhkanlah lewat doa”.
Umat muslim telah dianjarkan doa lewat kisah para nabi yang dapat dijadikan contoh. Dengan doa-doa berikut ini, diharapkan agar kita mampu menyampaikan perkataan dengan baik, dipahami maksudnya dan dilembutkan hati orang-orang yang menerima perkataan kita.
Dilansir dari DetikHikmah, berikut sejumlah doa untuk meluluhkan hati dari kisah para nabi.
Doa dari kisah Nabi Daud
اَللَّهُمَّ لَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ لَيِّنْتَ لِدَاوُدَالْحَدِيْد
Allahumma layyin li qalbahu, layyinta li Dawudal hadid
Artinya: “Ya Allah, lembutkanlah hatinya sebagaimana Engkau melembutkan Daud (terhadap) besi.”
Doa dari kisah Nabi Sulaiman
Doa ini terdapat dalam surat An-Naml ayat 30-31 yang berbunyi;
إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ۙ أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
Innahụ min sulaimāna wa innahụ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. allā ta’lụ ‘alayya wa`tụnī muslimīn
Artinya: “Sesungguhnya surat ini dari seseorang bernama Sulaiman, dan sesungguhnya (isinya) dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Janganlah kalian sombong kepadaku, tapi datanglah kepadaku sebagai orang yang berserah diri.”
Doa dari kisah Nabi Musa
Saat menemui Fir’aun, Nabi Musa berdoa agar perkataannya dapat dipahami. Doa ini tercantum dalam surat Thoha ayat 25-28 yang berbunyi,
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Robbisy rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.
Artinya: “Ya Allah, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”
Doa dari kisah Nabi Yusuf
Doa ini tercantum dalam surat Yusuf ayat 4 dan dipanjatkan untuk mengharap cinta dan kasih sayang.
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لأَبِيهِ يَنَابَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْهُمْ فِي سَجِدِينَ
Iż qāla yụsufu li`abīhi yā abati innī ra`aitu aḥada ‘asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra`aituhum lī sājidīn
Artinya: “(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, ‘Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku.” (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com