palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Istidraj merupakan ‘hukuman’ Allah SWT yang diberikan berupa kenikmatan duniawi, seperti harta yang berlimpah, rumah yang megah, dan kesuksesan meski tidak pernah melakukan ibadah dan melakukan maksiat.
Allah SWT memberikan kesenangan yang berangsung-angsur bukan karena rahmat, namun kesenangan sesaat yang membuat orang lalai semakin jauh dari Allah SWT. Kesenangan duniawi ini akan mengantarkannya pada malapetaka besar di akhirat.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa bahaya istidraj.
Dibinasakan Allah SWT
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman lewat surat Al- Qalam ayat 44 yang berbunyi;
فَذَرْنِى وَمَن يُكَذِّبُ بِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ ۖ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
Fa żarnī wa may yukażżibu bihāżal-ḥadīṡ, sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya’lamụn
Artinya: “Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.”
Seseorang yang terlena akan kenikmatan duniawi merasa bahwa mereka tidak membutuhkan-Nya lagi. Padahal, Allah SWT telah memperingatkan bahwa mereka yang mendustakan-Nya akan datang kebinasaan padanya dan dan diberikan ganjaran sepadan di akhirat kelak.
Terjebak dalam kesenangan semu
Istidraj menipu manusia sehingga mengalihkan perhatian dari kebenaran dan membuat mereka lalai beribadah pada-Nya. Orang-orang tersebut akan dibutakan oleh nikmat duniawi yang sifatnya sementara, sementara kekal di akhirat. Mereka akan termangu apabila kenikmatan tersebut dicabut kembali oleh Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-An’am ayat 44,
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
Fa lammā nasụ mā żukkirụ bihī fataḥnā ‘alaihim abwāba kulli syaī`, ḥattā iżā fariḥụ bimā ụtū akhażnāhum bagtatan fa iżā hum mublisụn
Artinya: “Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
Semakin jauh dari Allah
Seseorang yang terjebak dalam Istidraj akan senang dan nyaman dengan kenikmatan dunia. Mereka juga menjadi jarang atau bahkan tidak pernah beribadah. Hal ini dapat membuat seseorang semakin jauh dari Allah SWT dan semakin gemar dalam berbuat maksiat. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com