palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Islam mengajari kita untuk saling membantu dan tolong menolong, utamanya saat melihat saudara kita yang teraniaya atau di zalimi oleh orang lain. Zalim adalah tindakan meletakkan sesuatu yang tidak semestinya. Ini merupakan perbuatan buruk dan tercela.
Imam al-Thayalisi sebagaimana mengutip sahabat Anas bin Malik ra, bahwa zalim terdapat 3 kategori. Pertama, adalah kezaliman yang tidak diampuni Allah SWT, yakni dosa syirik atau menyekutukan Allah.
Sesuai surah Luqman ayat 13 yang berbunyi,
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
wa idz qâla luqmânu libnihî wa huwa ya‘idhuhû yâ bunayya lâ tusyrik billâh, innasy-syirka ladhulmun ‘adhîm
Artinya: “(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.”
Kedua, zalim yang masih dapat diampuni Allah swt yaitu perbuatan dosa yang berkaitan dengan seorang hamba dengan Rabbnya.
Serta, zalim yang ditangguhkan pengampunannya yaitu perbuatan zalim seorang hamba kepada orang lain. Zalim kategori ketiga ini harus menunggu pemberian maaf dari orang yang dizalimi terlebih dahulu, setelah itu baru Allah memberikan ampunan.
Tidak hanya berbuat zalim, seseorang yang melihat kezaliman ada di depan matanya, dan dia hanya melihat tanpa berusaha menghentikannya juga merupakan perbuatan yang buruk.
Bersumber dari kitab Irsyad al-‘Ibad ila Sabil al-Rasyad karya Syekh Zainuddin al-Malibari, malaikat Munkar dan Nakir menemui seseorang di dalam kuburnya dan berkata, “kami akan memukulmu dengan seratus pukulan.”
Orang tersebut kemudian meminta keringanan hukuman (syafa’at) karena telah melakukan perbuatan baik. Allah SWT pun mengabulkan keringanan, sehingga hukumannya menjadi sepuluh pukulan. Ketika akan dihukum, orang di alam kubur itu meminta keringanan lagi, sehingga tersisa satu pukulan saja.
Kuburan itu pun dipenuhi api karena saking kerasnya pukulan malaikat. Orang itu kemudian bertanya, “mengapa kalian tetap memukulku? Padahal aku ingin meminta syafaat lagi agar tidak dihukum.”
Malaikat pun menjawab, “suatu ketika kamu melewati seseorang yang meminta pertolongan karena dizalimi (mazhlum) tetapi kamu mengabaikannya, padahal kamu mampu menolongnya. Itulah akibat dari perbuatanmu.”
Dengan demikian, membiarkan orang dizalimi tanpa berusaha menolongnya merupakan perbuatan buruk yang akan diganjar oleh Allah SWT. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com