Apakah Hari Pahlawan 10 November 2023 Ditetapkan Sebagai Libur Nasional?

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Hari Pahlawan jatuh pada tanggal 10 November setiap tahunnya. Hari istimewa ini diperingati untuk mengenang jasa para pahlawan yang rela berkorban untuk melawan penjajah dan memerdekakan Tanah Air Indonesia.

Sesuai dengan laman Kementerian Sosial Indonesia, tahun ini hari pahlawan memiliki tagline, Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan’.

Seperti slogan yang diserukan tersebut, sebaiknya peringatan ini dijadikan sebagai momen untuk menambah wawasan dengan melakukan berbagai aktivitas bermanfaat, seperti mengikuti lomba edukatif, membaca buku-buku sejarah dan mengikuti upacara di instansi pemerintahan dan lembaga pendidikan.

Meski diperingati setiap tahunnya, tanggal 10 November 2023 yang bertepatan di hari Jumat bukan merupakan hari libur nasional. Penentuan ini berdasarkan peraturan pemerintah lewat Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yakni Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB).

Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2023, Hari Pahlawan 2023 tidak termasuk libur atau tanggal merah.

Begitu juga di bulan November 2023 ini tidak ada libur, selain tanggal merah pada hari Minggu.

Meski demikian, Anda masih bisa mengajukan cuti untuk merasakan libur lebih panjang jika Anda memiliki 5 hari kerja dan masih mempunyai jatah cuti.

Sejarah Hari Pahlawan

Penentuan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November berdasarkan peristiwa 10 November 1945 lalu, yakni saat pertempuran di Surabaya, dikutip dari kemensos.go.id. Pertempuran ini melibatkan tentara Indonesia dan pasukan Inggris, beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Usai gencatan senjata pada 29 Oktober 1945, keadaan berangsur mereda. Namun, bentrokan terjadi antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Puncaknya, Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur, Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh pada 30 Oktober 1945.

Peristiwa tersebut membuat pihak Inggris marah. Sehingga, saat Mallaby diganti dengan Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, dia mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945.

Ultimatum tersebut berisi permintaan agar pihak Indonesia menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA. Di dalamnya juga terdapat ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara.

Selain itu, pihak Inggris juga meminta agar semua pimpinan bangsa Indonesia dan pemuda untuk datang ke Surabaya maksimal tanggal 10 November 1945. Namun, hal tersebut tidak dipenuhi oleh rakyat Surabaya, sehingga pertempuran tersebut terjadi selama 3 minggu lamanya.

Pertempuran ini menyebabkan sekitar 20 ribu orang menjadi korban, yang mana sebagian besar warga sipil. Sementara 1.600 prajurit tewas, hilang dan luka-luka.

Beberapa pahlawan yang turut berperang di momen tersebut adalah KH. Hasyim Asj’ari, Gubernur Surjo, Bung Tomo dan Moestopo. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati