Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Ali Mundir mengungkapkan, bahwa petani di Kabupaten Pati masih bergantung pada penggunaan pupuk bersubsidi.
Berdasarkan keluhan yang diterimanya dari petani bahwa kebutuhan dari alokasi tersebut masih sangat kurang untuk melakukan pemupukan pada lahan yang digarap.
“Kuota pupuk kan memang terbatas ya, dan itupun berkurang dari usulan, yang jelas untuk kebutuhan petani ya kurang. Kita mengusulkan tambah saja tidak pernah di ACC,” katanya saat dihubungi oleh tim palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa selama ini keluhan masyarakat juga berkaitan dengan proses penebusan pupuk bersubsidi yang masih terlalu ribet.
Anggota dewan yang duduk di komisi B tersebut, menerangkan bahwa dengan adanya kewajiban kepemilikan kartu tani menjadi salah satu kendala yang dialami petani.
“Kalau pupuk dibilang aman tidak aman. Apalagi kartu tani ada baiknya bagi pemerintah dan masyarakat. Dimana ada kebijakan pasti ada pro kontranya,” ujarnya.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati sebelumnya mengusulkan alokasi 50.000 ton pupuk jenis NPK, namun hanya terealisasi sekitar 26.000 NPK.
Sedangkan untuk pupuk jenis urea, petani Kabupaten Pati akan mendapat jatah 47.000 ton atau sesuai dengan usulan Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati. (Adv)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com