Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dalam menyambut dan menjalankan tahun politik 2024 mendatang sebagaimana para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati diingatkan untuk menjaga netralitas.
Melalui Kepala Kemenag Kabupaten Pati, Ahmad Syaikhu memaparkan, peran ASN dalam menjaga integritas dan netralitas sangat penting.
Meskipun begitu, pihaknya sejauh ini mengaku tidak pernah melakukan tindakan yang mengarahkan ASN di lingkup Kemenag Pati untuk memilih pasangan calon (paslon) partai politik.
“Jadi begini, kami bagian ASN yang berada di Kementerian Agama itu memang kami netral. Posisi ASN mau memilih siapa itu terserah mereka sendiri. Kami tidak pernah mengarahkan dan membujuk para ASN untuk memilih ini ataupun itu, karena kita netral,” terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya mengaku selalu mengantisipasi adanya aktivitas politik di lingkungan ASN ataupun yang berunsur mempromosikan salah satu paslon.
“Itu sudah kami antisipasi lah, yang namanya aktivitas itu terkadang yang muncul dengan mempromosikan diri. Tapi hampir setiap apel, saya berharap jangan sampe Kementerian Agama itu terlibat. Pokoknya kami jaga betul,” imbuh dia.
Sementara itu, diketahui terdapat beberapa guru madrasah di Pati yang diperbolehkan mendaftarkan diri di dunia parpol. Lantaran guru tersebut bukan ASN, melainkan hanya swasta.
“Kaitannya guru di madrasah selain ASN boleh. Sebelumnya mohon maaf, ada guru yang mendaftar DPRD. Nah disini kami tidak bisa melarang. Walaupun itu dibawah naungan Kemenag Pati, lantaran yayasan itu mempunyai otoritas tertentu. Jadi mendirikan yayasan itu memang di visi misinya itu independent. Artinya mereka mampu untuk mencukupi pembiayaan sendiri dan tidak berantung kepada Kemenag,” ungkap Ahmad.
“Ada Kepala Madrasah Aliyah itu menyalonkan diri sebagai DPRD, terus ada yang menyalonkan diri di partai demokrat. Itu bisa, karena mereka tidak ASN, mereka guru swasta. Sama halnya kepada ustad dan ustazdah yang ada di Pondok Pesantren,” tambahnya. (*)