palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kasus Mycoplasma pneumonia telah ditemukan di Jakarta, Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi setelah mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Selasa (5/12/2023).
“(Benar ada) kami menerima informasi langsung hari ini dari Dikes DKI dan akan dilakukan konfirmasi oleh Dinkes ke RS yang bersangkutan,” kata Nadia, dilansir dari Kontan.
Namun, masyarakat tidak perlu panik, karena disebutkan bahwa jenis bakteri ini tidak berpotensi pandemi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tidak menyatakan penyakit tersebut sebagai darurat kesehatan.
Kendati demikian, Kemenkes akan melakukan upaya bersama Dinkes daerah untuk mencegah penularan lebih banyak. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker dan melakukan kebiasaan cuci tangan, serta membatasi perjalan ke negara-negara lain yang ada lonjakan kasus mycoplasma pneumoniae.
Apa itu mycoplasma pneumonia?
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bakteri Mycoplasma pneumonia umumnya menyebabkan infeksi ringan pada sistem pernapasan. Dalam beberapa kasus parah, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih serius, hingga diperlukan penanganan di rumah sakit.
Ketika seseorang yang terinfeksi bakteri ini, ia akan mengalami batuk atau bersin, serta mengeluarkan droplet yang mengandung bakteri tersebut. Penularan bisa terjadi jika orang lain memiliki kontak dengan tetesan tersebut.
Adapun orang-orang dianjurkan menjaga kebersihan untuk mencegah penularan bakteri ini.
Gejala setelah penularan
Secara umum, infeksi yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumonia bersifat ringan. Anak dan orang dewasa yang terkena infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae biasanya menunjukkan tanda-tanda pilek meliputi, sakit tenggorokan, merasa lelah, demam, batuk yang berlangsung berminggu-minggu, serta sakit kepala.
Sementara itu, anak bawah usia 5 tahun mungkin memiliki gejala yang berbeda. Mereka mungkin mengalami gejala seperti flu, seperti bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, mata berair, mengi, muntah, hingga diare.
Begitu seseorang terinfeksi bakteri tersebut, gejalanya biasanya muncul setelah 1 hingga 4 minggu.
Bagaimana pencegahannya?
Sebagai langkah preventif, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Banyak kuman, termasuk Mycoplasma pneumonia paling sering menyebar melalui batuk dan bersin. Sehingga, biasakan untuk menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin. Setelah itu, segera buang bekas tisu ke dalam keranjang sampah.
Sementara itu, jika Anda tidak memiliki tisu, tutupi mulut Anda dengan lengan atas atau siku, jangan telapak tangan. Ini dikarenakan jabat tangan, merupakan suatu hal yang biasa saat bertemu orang lain.
Selain itu, biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com