Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sejumlah 600-an relawan yang terdiri dari anggota TNI, POLRI bersama dengan kelompok organisasi pemuda dan masyarakat serentak melakukan pembersihan di aliran Sungai Simo, Desa Sarirejo Kabupaten Pati pada Jumat, (8/12/2023).
Kegiatan dilaksanakan sebagai upaya antisipasi bencana banjir dengan terjun langsung di sungai yang panjangnya kurang lebih 10 KM.
Aksi sosial tersebut, juga merupakan hasil kolaborasi bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati guna merespon musim penghujan kali ini.
Pihak TNI yang dipimpin langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0718/Pati Letkol Inf Jon Young Saragih menerangkan beberapa kegiatan yang dilaksanakan secara serentak tersebut.
Selain pembersihan parit, pihaknya bersama dengan relawan lainnya juga menggelar aksi penanaman pohon serat pembersihan sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Pati.
“Pembersih parit yang mungkin akan menjadi objek banjir, kemudian yang kedua adalah penanaman pohon. Pembersih serentak di pasar. Kita lakukan ini mengingat bulan-bulan ini kan cuaca mengalami perubahan yakni musim hujan yang lebih sering, sehingga dapat tersumbatnya aliran air yang bisa menyebabkan banjir,” terangnya.
Turut hadir pula, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo. Ia menuturkan hal tersebut menjadi salah satu langkah nyata yang dapat dilakukan masyarakat dalam mengantisipasi datangnya bencana banjir di Kabupaten Pati.
“Prediksi puncak penghujan secara umum nanti di Januari dan Februari 2024, maka dihimbau kepada masyarakat melakukan kegiatan yang nyata untuk lingkungan. Yang pada hari ini dari jajaran TNI POLRI utamanya sudah menggelar agenda bersih di sungai simo ini,” ucapnya.
Pihaknya menyebutkan Sungai Simo tersebut juga telah beberapa kali menjadi penyebab banjir yang berada di wilayah Utara jalan Pantura. Melalui agenda yang dilakukan dinilai mampu meminimalisir jika banjir kembali datang.
Lebih lanjut, Martinus juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembuangan sampah secara sembarangan. Ditambah lagi apabila sungai dijadikan sebagai objek untuk membuang sampah.
“Karena sungai simo ini yang menjadikan dampak banjir di wilayah timur Pantura. Kemudian upaya-upaya yang lain tidak membuang sampah di sungai,” tegasnya. (Asy)