Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Terdapat banyak dari anggota Kelompok Pengelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada pemilihan umum tahun 2019 di Kabupaten Pati terbukti bahwasannya ada yang sakit hingga meninggal dunia.
Diketahui, berkisar 10.997 anggota KPPS yang sakit dan sebanyak 485 anggota yang sudah meninggal dunia usai mengurus proses pemungutan suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing.
Hal ini tengah dirasakan oleh salah satu anggota KPPS tahun 2019 di Pati yang bernama Ahmad Fitriyanto (25). Dirinya mengaku, proses pemungutan suara pada 2019 berlangsung lama. Bahkan proses perhitungan berlangsung sejak pagi dan selesai dihari pagi berikutnya.
“Benar, jadi untuk kegiatan pemilu suara pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2019, pas mendekati hari pemilu memang berjalan sangat lama sekali. Bahkan hampir waktu subuh itu baru ada yang selesai, jadi emang lama sekali itu,” keluh Ahmad.
Selain itu, ia juga menilai peralatan ataupun logistik dalam pemilihan umum sangat kurang mendukung. Sebab, perhitungan dan jumlah pemilihnya cenderung lebih banyak dibandingkan dengan TPS-nya.
Lebih lanjut, pada rekrutmen KPPS Pemilu 2024 pihaknya diberikan penawaran untuk menjadi anggota kembali. Namun hal itu masih menjadi pertimbangan, mengingat KPPS Pemilu 2019 banyak terjadi kendala seperti itu.
“Ini kan mau Pemilu, gak tau nanti selesainya lebih cepet apa lebih lama. Apalagi ini kan calonnya tambah banyak. Jadi belum bisa diprediksi sistemnya. Kemaren jadi anggota KPPS Pemilu 2019 di masing-masing pos ada yang jumlahnya banyak ada yang sedikit. Yang selesainya subuh itu yang TPS yang jumlah pemilihnya banyak. Seingatnya saya dulu Rp400 ribu kalau tidak salah dibayarnya itu,” lanjut dia.
Sementara itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati, Haryono membenarkan bahwasannya banyak anggota KPPS tahun 2019 sebelumnya yang sakit hingga meninggal dunia.
Menurutnya, penyebab sakit dan meninggalnya para anggota KPPS yakni bukan karena kelelahan selama menjalankan tugasnya. Akan tetapi disebabkan lantaran penyakit bawaan yang sudah dialami sebelum mendaftarkan diri menjadi calon anggota KPPS.
“Benar, emang ada yang sakit, bahkan mungkin sampai kecapean, kelelahan itu ya memang benar di pemilu 2019 kemarin itu. Proses mulai pemungutan, pemberian suara sampai pada perhitungan kan memang memakan waktu yang cukup lama lah ya. Akan tetapi, kalau ada yang sampai meninggal dunia saat itu memang kami mohon maaf itu sebenarnya tidak semata-mata karena capek ya. Tapi sudah ada penyakit bawaannya dari dulu,” ungkapnya. (*)