palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Lupa merupakan sifat manusia yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, termasuk dalam menjalankan ibadah salat.
Perlu dicatat bahwa jika memang seseorang benar-benar lupa mengerjakan satu rakaat tertentu, sementara tidak ada orang yang mengingatkannya, maka ibadah itu hukumnya tetap sah. Namun, jika ia teringat kembali dan meyakini tentang kelalaiannya, maka hendak ia memperbaiki ibadahnya.
Para ulama sepakat, saat muslim lupa dan ragu terhadap jumlah rakaat, maka harus menggantikannya dengan sujud sahwi. Menurut pendapat ulama mazhab Syafi’i, sujud ini dilakukan sesudah tasyahud dan sholawat nabi dan sebelum salam. Sujud sahwi hukumnya wajib atas imam dan orang yang sholat munfarid akibat lupa.
Sujud ini hanya dilakukan sebanyak dua kali meski dengan berapapun kesalahan dalam salat, serta dilakukan sesuai dengan adab sujud biasa.
Dari Abu Sa’id Al Khudri. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kalian ragu dalam (jumlah bilangan rakaat) sholat, maka tinggalkan keraguan dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia sholat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan sholatnya. Lalu jika ternyata sholatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan.” (HR Muslim)
Dilansir dari DetikHikmah, berikut adalah tata cara sujud sahwi.
Sebelum salam
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Buhainah, ia bercerita, “Setelah beliau (Rasulullah SAW) menyempurnakan sholatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam,” (HR Bukhari dan Muslim).
Diawali dengan takbir
Pada hadits Bukhari dan Muslim berbunyi, “Beliau (Nabi) sholat dua rakaat kemudian memberi salam kemudian bertakbir lalu sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya lalu bertakbir kemudian meletakkan kepalanya lalu bertakbir lalu sujud seperti sujudnya yang biasa atau lebih panjang. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya dan bertakbir.”
Membaca bacaan sujud sahwi
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.
Artinya: “Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.”
Dalam Kitab Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah, Syekh Abdullah Bafadhl mengatakan bahwa musli dianjurkan segera sujud sahwi bila jeda setelah salam masih singkat.
“Kesunahan sujud sahwi luput sebab salam secara sengaja, demikian juga luput bila lupa tetapi jeda setelah salam terlalu lama. Tetapi ketika jeda setelah salam cukup singkat, maka ia melakukan sujud sahwi. Artinya, ia kembali masuk ke dalam salat.” (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com