Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati mengaku tengah berkolaborasi dengan investor asing dari Australia guna melakukan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.
Diketahui, kolaborasi tersebut dilakukan agar sampah di TPA Sukoharjo bisa diupayakan dan diproses menjadi briket.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan DLH Kabupaten Pati, Henri Setiawan mengatakan bahwasannya investor Australia yang menjembatani kolaborasi membutuhkan sekitar 1.000 ton sampah setiap harinya.
Akan tetapi, TPA Sukoharjo hanya mampu memenuhi berkisar 146 ribu ton setiap tahunnya atau 400 ton dalam sehari.
Sehingga sebagai jalan alternatif agar kolaborasi ini bisa berjalan dengan baik, tercatat ada dua pilihan. Opsi pertama yakni memperkecil pabrik, sedangkan opsi kedua yaitu memperluas atau menambah jangkauan layanan dan tentunya bekerja sama dengan kabupaten sekitar.
“Kita (DLH Pati) sudah berupaya dengan investor, semoga saja itu bisa terlaksana dan nanti akan dibangun dengan investor Australi itu terkait pemprosesan sampah. Tapi kita hanya sanggup sekitar 400 ton per hari. Jadi opsinya pabrik diperkecil atau kerja sama dengan kabupaten lain agar lahan bisa diperluas,” jelasnya.
Lebih lanjut, ribuan ton sampah tersebut nantinya akan diolah menjadi briket menggunakan alat ataupun teknologi Australia agar cepat bisa mengurai sampah dengan maksimal mungkin. Selain itu, briket tersebut akan diperjualkan dan dipasarkan di berbagai daerah luar seperti Eropa.
Henri menambahkan, manakala kolaborasi itu berhasil, maka wilayah Kabupaten Pati bisa dipastikan akan mendapatkan keuntungan yang sangat banyak.
Keuntungan yang dimaksud seperti bisa mengurangi dan mengelola sampah di TPA, mengingat semua sampah bisa diurai. Kemudian mendapatkan tambahan hasil, dan setidaknya lahan di TPA Sukoharjo yang disewakan oleh investor asing akan didirikan pabrik briket.
“Yang jelas, keuntungan dari kerjasama dengan investor ini yang pertama dapat mengurai sampah. Kemudian keuntungan yang kedua itu terkait dengan pengolahan. Lalu nantinya kita juga bakal dapat hasil yang dibagi dua. Tapi nominalnya belum tahu,masih menunggu keputusan selanjutnya. Semoga akhir tahun ini,” terang dia. (*)