Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Tumbuhnya masyarakat baru di wilayah Kabupaten Pati berdampak pada jumlah sampah.
Dimana semakin padat penduduk maka sampah dinilai semakin menumpuk, lantaran tempat untuk menampung sampah kurang. Begitu juga semakin meningkat aktivitas masyarakat, maka sampah yang dihasilkan semakin banyak.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan DLH Kabupaten Pati, Henri Setiawan mengatakan bahwasannya di waktu yang akan datang jumlah penduduk di Kabupaten Pati akan terus bertambah.
Jika masyarakat di Kabupaten Pati saat ini tidak bisa mengurangi sampah, maka sampah akan terus bertambah utamanya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Yang namanya sampah itu kan tidak serta merta langsung numbuh banyak, makannya sekitar 10 sampai 20 tahun lagi beberapa daerah seperti Puncakwangi yang dekat dengan TPA itu pasti akan tumbuh masyarakat baru. Karena setiap bertambahnya penduduk, otomatis bertambah sampah,” ungkap dia.
Dengan begini, kesadaran masyarakat Kabupaten Pati sangat perlu ditingkatkan. Baik dengan pemberdayaan sampah agar menjadi nilai tambah hingga pengolahan sampah menjadi bahan alternatif baru.
Dirinya mengaku, bahwasannya sejauh ini sudah melakukan pembinaan, sosialisasi, ikut sertakan kader lingkungan dan masyarakat guna studi banding di kota-kota lain agar menjadi panutan masyarakat Pati.
“Kalau untuk upaya kepada masyarakat, terkait dengan pemberdayaan sampah. Kami di tahun ini ada sekitar tiga kali. Baik ke Surabaya, ke Solo, terus ke Sleman juga untuk memberikan motivasi kepada masyarakat bagaimana caranya untuk mengurai sampah dengan cara memanfaatkan daur ulang sampah,” imbuhnya.
Henri menambahkan, jika penguraian sampah dengan pemberdayaan maka bisa dipastikan keberhasilan tidak lebih dari 30 persen. Meskipun demikian, setidaknya sampah di TPA Kabupaten Pati bisa berkurang.
“Tapi kembali lagi ke produksi sampah itu ternyata lebih banyak dari upaya-upaya kita untuk mengurai sampah istilahnya dengan metode sampah. Mengingat kenaikan sampah di Pati paling hanya di angka 5-10 persen lah. Tapi jika penguraian sampah berhasil, maka keberhasilannya tidak lebih 30 persen,” tandas Henri. (*)