Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati memberikan upaya dan imbauan kepada para peternak ayam dalam mengatasi harga pakan ayam yang terbilang cukup tinggi.
Pasalnya beberapa peternak ayam di Kecamatan Juwana, Jakenan hingga Puncakwangi merasa bangkrut lantaran harga pakan ayam di Kabupaten Pati hingga daerah lain juga merangkak naik.
Selain itu, masih ada beberapa biaya produksi lain yang harus dikeluarkan peternak ayam. Meskipun, biaya produksi tersebut dianggap tidak seperti biaya pakan yang dikeluarkan setiap harinya.
Keterangan ini disampaikan oleh Kepala Dispertan Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum. Dirinya mengatakan bahwa peternak ayam di wilayah Kabupaten Pati diharuskan untuk bisa mengatur jadwal produksi telur sesuai dengan fluktuasi harga jual di pasaran.
Menurutnya, jika peternak ayam pandai dalam mengatur jadwal dapat dipastikan tidak terjebak dalam anjloknya harga telur hingga kini.
“Iya, memang harga saat ini khususnya telur ini kan cukup tinggi ya. Dan itu gak di Pati saja yang tinggi, daerah lain juga. Jadi harga kadang-kadang melonjak, terus panen bersama-sama terus harganya anjlok, nah ini peternak harus pintar-pintar menjadwalkan kapan dia harus produksi, dan kapan dia saat tertentu produksi melimpah. Sehingga ini kan mempengaruhi harga telur juga to,” jelasnya.
Lebih lanjut, peternak ayam juga diimbau agar bisa berfikir atau berinisiatif ke depan untuk menciptakan pakan ayam sendiri. Sebab, hal ini juga bisa mengurangi biaya produksi.
“Ya dalam hal ini peternak juga harus punya inisiatif sendiri lah untuk membuat pakan ayam sendiri. Karena kalau buat pakan sendiri, saya yakin tidak terlalu rugi. Kemarin kita coba di daerah beketel, itu dia sudah mengolah jagung disana untuk pakan,” lanjut dia.
Niken terus berharap, agar harga pakan ayam tidak terus merangkak naik dan harga telur tetap turun. Dengan alasan, dari peternak maupun masyarakat tidak merasa resah dan sama-sama mendapat keuntungan. (*)