palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kebijakan impor beras sebanyak 2 ton yang direncanakan pemerintah, diharapkan tak rugikan para petani, utamanya saat panen raya datang.
Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori meminta pemerintah melakukan perhitungan dengan cermat terkait kebutuhan beras nasional.
“Jangan sampai malah jadi mudarat karena datang saat panen raya,” jelasnya dilansir dari Bisnis.com.
Impor beras, jelasnya, diduga dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi tanam dan panen yang mundur dan membuat musim paceklik menjadi lebih lama.
Ia menyebut, melakukan perjalanan awal Desember 2023 lalu dan mendapati sawah di sebagian wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur masih dibiarkan tanpa disemai.
“Hanya sebagian kecil yang nyiapin bibit padi. Semula saya perkirakan Desember ini sudah tanam serentak karena hujan sudah merata. Tapi ini meleset,” jelasnya.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut, impor sebanyak 2 juta ton di tahun 2024 dilakukan guna memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP), program bantuan pangan, dan stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP).
“Jadi di 2024 sudah diputuskan 2 juta [ton impor beras],” jelasnya. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com