Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati telah mencatat bahwasannya matoritas pelaku usaha pertanian di wilayah Pati yakni petani generasi X.
Pasalnya, hingga kini dari tahun ke tahun terlihat jelas jika usaha pertanian sangat kurang dilirik maupun diminati oleh generasi Z.
Usaha pertanian dari dulu hingga sekarang sangat terkenal dengan kesuksesan yang tengah ditekuni oleh masyarakat di daerah perdesaan dengan lahan yang sangat subur.
Melalui keterangan dari Kepala BPS Kabupaten Pati, Bob Setiabudi menuturkan bahwa usaha pertanian didominasi usia sekitar 47 hingga 58 tahun.
Menurutnya, masyoritas petani yang bekerja di usaha pertanian adalah yang sudah berumur tidak muda lagi.
“Generasi X yang lahir tahun 65 sampai 76 itu masih cukup mendominasi, 44 persen. Jadi pelaku usaha ada di generasi X. Terlebih juga jumlah mereka hampir separuh dari masyarakat yang berkecimbung di usaha pertanian,” jelasnya.
Lebih lanjut, jika dikalkulasi secara keseluruhan antara usaha pertanian generasi X dengan generasi baby boomer kini mencapai 78 persen. Lantaran generasi baby boomer yang berusia sekitar 58 hingga 77 di angka 34 persen.
Bob menambahkan, untuk generasi Z adalah masyarakat yang berusia 27 tahun ke bawah. Dalam arti tidak ada jumlah 1 persen, hanya di angka 0,95 persen saja.
Dengan begini, minimnya generasi Z yang bekerja di bidang usaha pertanian disebabkan karena teknologi pertanian di Kabupaten Pati yang masih kurang dan hanya sedikit.
“Sangat minim semangat anak generasi Z terjun di dunia usaha pertanian. Sebenarnya teknologi yang harus kita kedepankan. Para kaum generasi Z itu kan lebih tertarik dengan masalah teknologi. Karena Gen Z hanya 0,95 persen aja,” imbuh dia.
Perlu diketahui sebelumnya, jumlah presentase tersebut merupakan perbandingan dengan jumlah masyarakat di Pati yang bekerja di usaha pertanian yakni sebanyak 191 ribu orang. (*)