Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Lulusan SMA dan sarjana di Kabupaten Pati lebih banyak menganggur ketimbang lulusan SD maupun SMP. Hal tersebut berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pati.
Dalam persentase, pengangguran lulusan terbuka SD hanya 1,12 persen, sedangkan SMP 6,25 persen. Sementara itu, pengangguran lulusan tingkat SMA dan sederajat lebih dari 7,6 persen kemudian pengangguran sarjana mencapai 7,55 persen pada tahun 2023 ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pati, Bambang Agus Yunianto mengungkapkan bahwa fenomena tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Pati. Namun, juga menjadi permasalahan di Provinsi Jawa Tengah.
“Itu permasalahan di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Itu di tingkat Provinsi Jawa Tengah sudah dibahas,” katanya.
Dikatakan, salah satu persolan yang muncul adalah banyak lulusan SMK yang menganggur. Padahal, sesuai kurikulum seharus mereka ketika lulus harus siap kerja, seperti membuka usaha baru.
“SMK sebetulnya siap kerja, tapi kenyataannya berbeda. Akhirnya malah banyak yang nganggur,” ujarnya.
Pihaknya pun saat ini masih menunggu perekrutan tenaga kerja di PT Hwaseung Indonesia di Kecamatan Batangan. Menurutnya, jika sudah dibuka maka akan banyak mengurangi tingkat pengangguran di Kabupaten Pati.
“Info terakhir setelah Pilpres akan buka. Sebelumnya akan dibukan pada Agustus 2023, terus mundur November, mundur lagi akhir tahun. Info terbaru setelah Pilpres,” ujarnya.
Perusahaan asal Korea itu, akan merekrut sebanyak 15 ribu pekerja. Perekrutan akan dilakukan secara bertahap. Dimana, setiap tahap 500 orang. Sampai total yang disampaikan 15 ribu.
Lebih lanjut, ia berharap dari berbagai upaya yang dilakukan, pengangguran di Kabupaten Pati semakin menurun. (Emka)
Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com