palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Polisi mengungkapkan bahwa penembakan yang dilakukan terhadap Muarah (49), relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming murni karena dendam bukan motif politik.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur. Sebelumnya, lima orang tersangka penembakan relawan Prabowo di Sampang ditangkap. Lima orang itu yakni MW (36) Kepala Desa di Ketapang Daya, Sampang; AR (30) warga Pandaan, Pasuruan; HH (31) warga Pandaan, Pasuruan; H (51) asal Banyuates, Sampang; kemudian S (63) warga Banyuates, Sampang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Kombes Totok Suharyanto mengatakan motif kejadian murni karena balas dendam. Sebab Muarah MW pernah terlibat cekcok akrena rebutan saksi Pemilu pada 2019 silam.
Bahkan dijelaskan, MW menawarkan bayaran hingga Rp200-500 juta terhadap para eksekutor penembakan. Namun uang yang baru dibayarkan baru Rp50 juta.
“Tidak ada kaitan motif politik, murni tersangka MW balas dendam peristiwa 2019. Di mana, anak buahnya jadi korban oleh korban penembakan saat ini (Muarah),” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Kamis (11/1)
“Kalau terhadap tersangka, janjinya menurut keterangan tersangka eksekutor itu dijanjikan Rp500 juta. Menurut tersangka W dijanjikan Rp200 juta, tapi yang diterima Rp50 juta untuk operasional,” katanya.
Ia menjelaskan salah satu tersangka AR mempunyai kemahiran menembak karena sering berlatih.
“Memang sudah terbiasa latihan, itu sejak 2021 sampai Agustus 2023 memang sudah sering latihan. Kalau awalnya memang hobi, kemudian pada saat melaksanakan eksekusi bisa tepat karena bagian dari latihan,” ujarnya.
Senjata api yang digunakan oleh AR merupakan milik MW selaku dalang penembakan terhadap Muarah..
“Asalnya masih kita dalami, karena memang belum match [sesuai] antara keterangan tersangka dengan alat bukti lain. Insyaallah nanti pada waktunya akan kami sampaikan setelah kita bisa telusuri dan kita ungkap sampai ujung,” ujar Totok.
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com