Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Hujan belum merata mengakibatkan petani di Kabupaten Pati belum bisa melakukan tanam padi atau jagung. Padahal ini sudah memasuki pertengahan bulan Januari 2024.
Menanggapi fenomena tersebut, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Nikentri Meiningrum mengungkapkan bahwa bulan Desember-Januari biasanya sudah hujan yang cukup tinggi di seluruh wilayah Kabupaten Pati. Namun, ternyata pada momen ini tidak begitu.
Menurutnya, kondisi tersebut dapat memengaruhi Masa Tanam (MT) 1. Bahkan, saat ini masih ada petani yang belum melakukan tanam padi pada musim tanam ini.
“Ada yang masih menunggu hujan, seperti di Jaken. Itu lahannya sudah diolah dan siap tanam, tapi para petani masih menunggu,” ujarnya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com belum lama ini.
Dikatakan, apabila tanaman padi kekurangan air, maka akan memengaruhi produksinya. Paling parah bisa saja terjadi gagal panen atau puso.
“Kami kasian juga sama petani. Hujan tidak bisa diprediksi. Sampai saat ini hujan masih belum nyebar,” ucapnya.
Ia mengaku, wilayah yang paling rawan puso berada di daerah tadah hujan. Pasalnya, petani sangat mengandalkan air hujan untuk tanam padi. Apalagi aliran air dari Waduk Kedung Ombo belum merata. Namun, belum ada yang puso sampai sekarang.
Wilayah di Kabupaten Pati yang merupakan tadah hujan sebagian besar berada di wilayah selatan, di antaranya Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Winong, Pucakwangi, Jaken, Jakenan dan Batangan.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Dispertan Pati, pada MT1 ini lahan padi yang sudah ditanami seluas 38.700 hektare. (Emka)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com