Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Eny Prasetyowati, S.P selaku koordinator BPP PPL Kecamatan Gabus mengajak petani untuk menuju pertanian organik. Hal ini disebabkan karena alokasi pupuk bersubsidi yang menurun drastis.
“Seiring berjalan, sekarang ini pupuk oleh pemerintah berkurang subsidinya. Kayak Urea dari 100 persen menjadi 52 persen. Kemudian untuk Ponska sekarang 29 persen,” ucap Eny saat ditemui wartawan Mitrapost di Balai Desa Babalan Kecamatan Gabus, Selasa (23/01/2024).
Dengan adanya pengurangan alokasi pupuk dari pemerintah, maka mau tidak mau harus ada pupuk lain untuk menggantikannya. Yang nantinya akan menopang kebutuhan para petani dan lahannya menjadi subur.
Eny mengatakan bahwa organik harus digalakkan kembali karena organik dapat meningkatkan kesuburan tanah dibandingkan non-organik. Non organik memiliki efek yang cukup serius bagi kesuburan tanah, salah satunya kesuburan tanah menjadi berkurang. Efeknya nanti ke hasil panen yang tidak memuaskan.
Lebih lanjut, Eny mengatakan pihaknya mulai gencar mengembangkan biosaka kepada masyarakat di Kecamatan Gabus, mengingat biosaka lebih mudah dibuatnya.
“Biosaka ini bisa mengurangi pupuk kimia sampai 70 persen,” ucap Eny.
Eny juga mengatakan dengan adanya pengurangan pupuk kimia, masyarakat kini tak perlu lagi bingung. Karena biosaka dapat menggantikan sedikit demi sedikit pupuk kimia.
“Dengan biosaka ini, insyaallah produktivitasnya bisa sama atau dan insyaallah ada yang naiknya juga,” pungkas Eny. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com