Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Di wilayah pesisir Jawa Tengah bagian timur, terdapat seorang duta budaya lokal muda yang berkilau dengan semangatnya kala masih duduk di bangku SMA. Ia adalah sosok yang menginspirasi seluruh generasi muda dengan dedikasinya dalam mempromosikan warisan budaya lokal kota berjuluk Bumi Mina Tani. Ia adalah Ruthsiana Tesalonica Putri Kristani (16).
Gadis yang akrab disapa Tesa itu sukses menjadi Duta Budaya Kabupaten Pati 2023 sejak memenangi ajang tersebut pada 28-30 September lalu. Usai melalui rangkaian tes, perempuan asal Juwana itu berhasil mengalahkan kontestan lainnya hingga menyabet gelar Mbak Duta Budaya Pati tahun ini. Dari sini-lah langkah awal bagi Tesa untuk mendedikasikan diri melestarikan budaya Kabupaten Pati.
Selama ini Tesa telah melakukan berbagai kreasi untuk kebudayaan bangsa, seperti mengembangkan Tari Topeng khas Pati. Serta, Tesa juga menjaga marwah nilai-nilai yang positif agar mampu diinternalisasikan pada lingkungan masyarakat, mulai dari membuang sampah pada tempat yang tepat, mengelola limbah secara bijak, membiasakan budaya tertib dan lain sebagainya.
“Sebagai masyarakat Pati saya ingin mengembangkan budaya di Kabupaten Pati. Dengan menjadi Mbak Duta Budaya saya berusaha mengingatkan di sini banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Sebagai masyarakat Kabupaten Pati kita harus membudayakan hal-hal yang bagus, mulai dari budaya antre, membuang sampah, memilah sampah, mengurangi sampah plastik, budaya ramah, budaya tertib , serta budaya-budaya yang harus dilestarikan. Saat ini kesibukan saya tengah mengembangkan Tari Topeng khas Pati,” kata perempuan yang duduk di kelas XI SMA Negeri 1 Pati.
Sebagai informasi, Tesa beralamatkan di Desa Kauman, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Wanita yang memiliki hobi bernyanyi ini berasal dari keluarga Kristen Protestan. Tesa merupakan figur yang mudah bergaul, menyukai tantangan baru, kreatif dan ramah.
“Saya lahir di Pati, tepatnya di Juwana. Saya dibesarkan dari keluarga yang berkecukupan secara ekonomi. Saat ini orang tua dan kakak saya mendukung langkah saya, sehingga saya merasa termotivasi,” jelasnya.
Prestasi yang diraih oleh Tesa tak lepas dari proses belajarnya di sekolah. Ia mengikuti berbagai organisasi serta berbagai perlombaan yang mengedapankan bakat dan minatnya. Di sekolah, Tesa aktif di dalam kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan petugas tata upacara di sekolah yang familiar disebut SMANSA itu.
Ia menyukai kehidupan berorganisasi, karena bagi Tesa organisasi mewadahi serta memfasilitasi gagasannya dalam mengasah kemampuan leadership dan teamwork. Apalagi diakuinya bahwa sebagai makhluk sosial setiap individu selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam menyelesaikan tanggung jawab bersama.
“Di SMA N 1 Pati saya mengikuti dua organisasi, yang pertama OSIS dan kedua GASTRA. GASTRA itu petugas tata ucapara di SMA N 1 Pati. Pengalaman yang saya dapatkan melalui organisasi membangun ide-ide baru karena di dalam organisasi saya belajar menjadi pemimpin,” ujarnya.
Berkat kemampuan yang ia asah di sekolah dan peran serta dukungan keluarga, Tesa telah meraih bermacam-macam penghargaan di usianya yang terbilang muda. Pada 2020, Tesa sukses menjadi Putri Remaja Jawa Tengah.
Lebih lanjut, di tahun ini dua pencapaian terbaik dituntaskannya. Pertama, ia mampu menembus seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Jawa Tengah. Ia menjadi delegasi Kabupaten Pati sebagai petugas pembawa sang Merah Putih pada 17 Agustus 2023.
Beberapa pekan lalu, Tesa sukses meraih prestasi mengesankan dengan menjuarai ajang pemilihan Duta Budaya Kabupaten Pati 2023. Dirinya pun meraih predikat yang terbaik dari 110 kontestan lainnya. Sehingga nama Ruthsiana Tesalonica Putri Kristani tersemat menjadi Duta Budaya Kabupaten Pati.
Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh kelima juri, yakni Tes Tertulis, Tes Keterampilan, Tes Wawancara Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, Pengetahuan Umum & Seni Budaya, Ngadi Saliro Ngadi Busono, Penampilan Panggung & Beauty Class, serta ditutup Grand Final, perempuan yang mengidolakan sosok Bunda Anne Avantie itu mampu menjadi nomor satu.
“Dari yang saya ikuti berjalan lancar, semua tak lepas dari segi kedisiplinan, pengalaman maupun wawasan budaya-budaya Pati, serta sikap yang ramah dan santun. Itulah kunci yang menghantarkan saya berhasil,” katanya.
Raihan tersebut merupakan awal untuk melangkah ke step yang lebih tinggi. Bagi Tesa, pengalaman yang didapat membuahkan relasi dan lingkungan baru untuk menjadikannya lebih kreatif, inovatif dan termotivasi. Ia tak ingin berhenti belajar, dengan karakternya yang mudah bergaul akan memudahkannya menjadi lebih percaya diri dalam berkarya.
“Tantangannya harus mau belajar hal baru, mudah bergaul dan cermat. Pengalaman di luar sekolah saat mengikuti berbagai seleksi yang pastinya hal baru, pengalaman baru, teman baru, lingkungan yang baru menjadikan saya lebih kreatif, inovatif dan semakin termotivasi untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.
Sejauh ini dengan prestasi yang ditorehkan, ia kerap bertemu dan menjalin komunikasi dengan beberapa tokoh pejabat daerah, seperti Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dan 2018-2023, Ganjar Pranowo dan Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro. Serta ia dapat bertemu dengan sosok yang menjadi panutannya yakni seorang perancang busana terkenal, Anne Avantie.
Dirinya berharap dapat konsisten berkarya maupun melestarikan kebudayaan yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dirinya berkomitmen mengembangkan budaya tanah kelahiranya.
Di peringatan Hari Sumpah Pemuda ini, Tesa juga menyampaikan pesan bahwa pemuda/pemudi harus mau dan mampu mengenang jasa pahlawan demi berjuang untuk Indonesia.
“Tentu saya berkomitmen melestarikan dan mengembangkan budaya Kabupaten Pati. Harapan saya di Hari Sumpah Pemuda ini anak muda bisa lebih menghargai jerih payah perjuangan pahlawan untuk Indonesia. Teruslah berkarya bagi bangsa, jangan takut mencoba hal baru, karena kesempatan tidak datang kedua kalinya,” tutupnya. (*)