Pemberian Makanan Tambahan Dinilai Tak Cukup Atasi Stunting

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pemberian makanan tambahan (PMT) dinilai tak cukup untuk mengatasi permasalah stunting.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPKMI) Anung Sugihantono.

Ia menilai jika penyelesaian stunting memerlukan upaya pembenahan dari gaya hidup sehat, edukasi perihal gizi, hingga sarana prasaran yang terpenuhi.

Hal penting dalam edukasi gizi yaitu bagaimana memilih, mengolah, dan menyajikan makanan.

“Jangan hanya punya dua menu, masak iya dan masak bodoh,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa kebutuhan nutrisi anak yang satu tidak sama dengan anak lainnya.

“Jadi, jangan hanya mengajak ibu-ibu PKK belanja bareng, masak bareng, terus makanannya dibagikan bareng. Setiap anak kebutuhannya tidak sama. Lebih baik mendidik pengelola warung yang sudah ada, tentang gizi, dampingi cara masak yang benar, higiene sanitasi makanan yang benar. Libatkan tenaga kesehatan, atau organisasi profesi,” tegasnya.

Sementara, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jateng Ema Rachmawati mengatakan bahwa fokus penurunan stunting tidak hanya mengintervensi anak dengan risiko stunting. Namun juga mencegah lahirnya anak stunting.

Sehingga perlu ada intervensi pada kelompok sasaran remaja wanita, calon pengantin (catin), wanita usia subur yang menjadi pasangan usia subur, ibu hamil, ibu nifas, serta anak di bawah usia dua tahun. (*)