Rekapitulasi Suara di Makassar Berlangsung Alot

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Proses rekapitulasi suara tingkat suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berjalan alot.

Terjadi protes dari saksi PDIP saat rapat pleno berlangsung Ketika menemukan suara tak bertuan di tempat pemungutan suara (TPS).

“Pertama perbedaan jumlah daftar pemilih tetap di setiap jenjang pemilihan. Kedua, perbedaan tingkat provinsi jumlah pengguna hak pilih dengan hasil jumlah total surat suara yang digunakan yang sah dan tidak sah itu berbeda,” ujar saksi dari PDIP Ari dilansir dari detiknews, Selasa (5/3/2024).

Selanjutnya, ia mengungkapkan setikdaknya ada 98 surat suara tidak bertuan di Kecamatan Biringkanaya.

“Ada 98 kertas suara yang tidak ada orangnya. Itu yang sementara kita kritisi dan sementara dicari apa masalahnya. Itu poin pentingnya kecamatan Biringkanaya,” jelasnya.

Baca Juga :   Hacker Bobol KPU-Data Pemilih Dijual, Tingkat Kepercayaan Pemilu Dipertanyakan

Tak hanya itu, pada proses rekapitulasi suara dirinya mendapati dua TPS dengan jumlah DPK yang mencapai lebih dari 600.

“Setelah berjalan forum ini ada lagi masalah-masalah lain yang ditemukan terkait 2 TPS yang PSU di kelurahan Berua dengan Kelurahan Pai. Ada penambahan daftar pemilih khusus 664 pemilih di 2 TPS ini,” katanya.

“Ini kan tidak masuk akal kalau dalam satu TPS ada penambahan 100-300 kalau kita bagi dua, 600 lebih itu berarti 300-300 di dua TPS. Ini kan tidak masuk akal. Ada DPK yang datang memilih 300 orang dalam satu TPS,” tambahnya.

Kemudian, Ari mengaku pihaknya akan lebih teliti dalam mencocokan data yang dipegang.

Baca Juga :   Ketua KPU: Pemilu Pasti Ada Konflik

“Kalau bahasanya selalu ini salah input berarti tidak ada dokumen valid yang diperlihatkan, itu juga kita tidak bisa diterima. Itu tadi kita minta untuk dibuka isinya,” katanya.

Ia mengatakan akan menelusuri seluruh kekeliruan dari semua data, termasuk perolehan suara masing-masing parpol.

“Itu belum kita lihat (suara bertambah) karena harus disinkronkan dulu dimana kelirunya ini angka baru bisa ditahu bahwa kalau ada selisih baru dicari di setiap partai politik,” ujarnya.