palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Henry Yosodiningrat, mengungkapkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah menyiapkan kapolda menjadi saksi dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Menurutnya, kekalahan Ganjar-Mahfud di Provinsi Jawa Tengah tak lepas dari dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan pengesahan aparatur negara.
“Kami punya bukti ada kepala desa yang dipaksa oleh polisi, ada juga bukti warga masyarakat mau milih ini, tapi diarahkan ke paslon lain. Dan, akan ada kapolda yang kami ajukan,” katanya dalam pernyataan resmi, Senin (11/3/2023).
Tak hanya itu, ia mengatakan pihaknya juga sadar adanya intimidasi kekuasaan terhadap kapolda calon saksi.
“Kita tahu semua main intimidasi, besok kapolda dipanggil, dicopot,” bebernya.
Lebih lanjut, dia menyebutkan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah adanya dugaan mobilisasi massa agar tak menggunakan hak pilih sehingga menyebabkan jumlah partisipasi pemilih hanya 30% saja.
Henry menduga kerusakan pemilu 2024 sudah dirancang oleh penguasa sejak awal dengan mencalonkan putra sulung Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, mendampingi Prabowo.
Adapun dugaan Jokowi cawe-cawe di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memajukan Gibran pada pemilu kali ini. Sebelumnya, ketentuan capres-cawapres minimal usia 40 tahun, sedangkan Gibran baru 36 tahun.
“Di sini terlihat terencana semua. Jokowi melakukan intervensi terhadap hukum dan pelaksana hukum,” ujar Henry.
Tim hukum TPN telah mengumpulkan saksi dan bukti untuk dibawa ke Mahkamah Konstitusi dengan menggugat hasil pilpres. Henry menegaskan pihaknya akan fokus pada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
“Kami akan yakinkan ke hakim dengan bukti yang kita miliki bahwa ini betul-betul kejahatan yang TSM,” ujarnya.
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com