Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Cuaca buruk yang berdampak pada curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten menyebabkan banjir dibeberapa daerah di Pati. Salah satunya berdampak pada lahan pertanian di lereng pegunungan Kendeng.
Rinto Prabowo (40), salah satu petani di Dukuh Poncomulyo Desa Gadudero Kecamatan Sukolilo mengaku menjadi salah satu korban dari bencana tahunan tersebut.
Pasalnya tanaman buah melon miliknya gagal untuk dipanen karena terendam banjir. Tak main-main kerugian material yang dialami pun cukup besar, yakni kurang lebih Rp 25 juta.
“Kalau selama ini coba saya hitung-hitung iya selama perawatan hingga saat ini itu sudah habis sekitar 25 jutaan mas,” ujarnya.
Ia menegaskan tanaman melon yang ditanam di lahan seluas seperempat hektar tersebut, baru bisa dipanen setelah pertengahan bulan puasa mendatang.
Rinto mengungkapkan saat ini besaran melon miliknya rata-rata baru sekitar 1 Kg.
Pihaknya menuturkan jika ingin menyelamatkan buah melon tersebut bisa dimungkinkan. Namun kali ini terkendala dengan biaya yang cukup besar.
“Untuk diselamatkan sebenarnya ya bisa, tapi untuk biaya kan tambah besar lagi itu nanti mas. Padahal hampir semua lahan di wilayah Gadudero itu kebanjiran,” tambah Rinto.
Lebih lanjut, Ia mengatakan ancaman gagal panen memang hampir setiap tahun terjadi di wilayah tersebut.
Mengingat secara geografis wilayah Desa Gadudero merupakan wilayah cekungan. Sehingga setiap kali musim hujan potensi banjir selalu ada di wilayah tersebut.
“Kalau disini karena masuk wilayah cekungan, kalau dari atas Kendeng itu hujan m, ngumpulnya air ya disini,” terangnya. (Asy)