Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pati mengungkapkan Pemerintah Desa (Pemdes) harus lebih aktif dalam memperbarui data penerima bantuan sosial (bansos). Supaya bansos dari pemerintah tidak salah sasaran.
“Langkah kami ya menyampaikan di masyarakat dan pemerintah desa. Monggo datanya harus divalidkan. Desa kan rondok angil. Apalagi kalau sudah unsur politik ya, takut nanti tidak terpilih lagi,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos P3AKB Pati Tri Haryumi.
Oleh karena itu, dirinya berharap adanya kesadaran baik dari Pemdes maupun masyarakat, supaya bansos yang disalurkan oleh pemerintah dapat tepat sasaran.
“Sebenarnya butuh kesadaran dari pemerintah desa, dari masyarakat sendiri. Kalau dinas ngurusi sendiri ya mumet mas,” ujar dia.
Ia menyayangkan, masih banyak dari pihak Pemdes yang pasif dalam memperbarui data penerima bansos. Akibatnya banyak bansos dari pemerintah salah sasaran. Padahal, pihaknya kini terus berupaya membenahi data penerima bantuan sosial.
“Berdasarkan hasil evaluasi tahun-tahun lalu desa kok pasif. Ada orang meninggal kok diem aja. Itu lumayan mas. Kalau pusat nggak tau, bantuan kan ngalir terus,” imbuhnya.
Ia menyebut, pada tahun lalu terdapat ribuan warga miskin yang meninggal. Karena takut bantuannya hilang, banyak keluarga yang tidak melaporkan.
“Kemarin 10 ribu sekian. Saya kan punya santunan kematian untuk orang yang tidak mampu. Selama 2023 itu 800-an orang. Berarti itu kan sekitar itu yang baru melaporkan,” ujarnya.
“Itu terdeteksinya meninggal itu ketika sudah membuat akta kematian. Tapi karena takut bantuannya hilang, dia nggak lapor sama Disdukcapil, itu biasanya sampai setahun mas. Harusnya kan langsung dicut,” paparnya. (Emka)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com