Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Era disrupsi menjadikan masyarakat harus melek teknologi. Lemajuan teknologi memberikan kemudahan dalam lalu lintas informasi, mempercepat komunikasi, dan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor.
Di samping kelebihan yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi, dampak negative juga menghantui seseorang yang tumbuh pada zaman perkembangan zaman ini.
Media sosial menjadi salah satu hal yang tidak bisa ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali warga Pati.
Sosial media ini menjadi pelantar digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau membagikan konten berupa tulisan, foto, video, dan merupakan pelantar digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya.
Masyarakt dan medsos menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, mereka menganggap sosial media ini sebagai media komunikasi dan interaksi satu sama lain.
Pesatnya penggunaan medsos ini pun mendapatkan sorotan dari Anggota DPRD Kabupaten Pati Maesaroh.
Ia mengatakan kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Pati banyak dipicu penggunaan sosial media (Medsos) dan internet.
Ia mengimbau agar orang tua dapat lebih disiplin dan mengawasi aktivitas internet dan sosial media pada anak.
“Kasus pelecehan seksual di Pati tidak tiba-tiba, banyak pengaruh. Media sosial itu berpengaruh besar. Kadang di keluarga karena pendidikan dari Corona mau tidak mau pegang HP. Ada postingan orang tuanya tidak mengawasi,” hal ini diungkapkan Maesaroh saat menjadi bintang tamu Podcast NU Pati, Perempuan, Domestik hingga Politik.
Bukan tanpa mengapakini, link dan informasi pornografi dapat mudah didapatkan. Dikhawatirkan anak melakukan praktik dalam video yang dilihat.
“Pelecehan seksual pada perempuan bisa dimulai dari selfie dan lain-lain,” terang Maesaroh.
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com