Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Anggota dewan Pati kurang sepakat dengan anggapan besaran prosentase Corporate Social Resposibility (CSR) di Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) bakal menurunkan iklim investasi di Pati.
Hal ini diungkapkan oleh Suwarno, Anggota DPRD Pati sekaligus Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda). Menurutnya, CSR tidak seratus persen menurunkan minat pengusaha untuk mendirikan usaha di Pati.
Pasalnya, dana tanggung jawab sosial perusahaan tersebut diambil dari keuntungan bersih, bukan dari pendapatan kotor.
“Besaran CSR yang dianggap menurunkan investasi tidak seratus persen benar, karena itu kan diambil dari keuntungan bersih. Bukan dari pendapatan kotor,” terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan bahwa dana tersebut dikeluarkan sebagai timbal balik kepada masyarakat sekitar untuk melaksanakan sejumlah kegiatan, mualai dari kegiatan sosial, lingkungan hingga pembangunan infrastruktur umum.
“Beberapa daerah saat studi banding kami tanyakan sudah ada (Perda). CSR itu disumbangkan ke lingkungan pabrik atau perusahaan. Jadi masyarakat tidak hanya kena limbahnya saja, tetapi juga dapat merasakan keuntungan di sana, apakah untuk jalan, drainase, kesehatan,” tandasnya.
Diketahui, sampai saat ini, Raperda CSR masih belum selesai dibahas. Hal ini dikarenakan belum ada kesepakatan dari pihak eksekutif terkait dengan besaran dana CSR, yakni di angka 1,5 persen hingga 2 persen dari keuntungan bersih. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
