Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Saat ini, Aparatur Sipil Negara (ASN) masih banyak diminati oleh masyarakat siap kerja. Utamanya, mereka yang baru saja lulus dari jenjang perguruan tinggi. Meski demikian, perlu disadari bahwa pengangkatan ASN berdasarkan hasil seleksi dari pusat, bukan pengabdian.
Hal ini diungkapkan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dari Komisi D, Didin Syafruddin. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak menjadi tenaga honorer di pemerintahan, mengingat honorer akan dihapus pada 2024 ini.
Menurutnya, masih banyak yang beranggapan bahwa tenaga honorer sudah pasti diangkat menjadi ASN di kemudian hari. Padahal, jika berdasarkan kebijakan Kemenpan RB, seluruh pengangkatan tenaga PNS dan PPPK seluruhnya dilakukan melalui seleksi, bukan berdasarkan lamanya pengabdian.
“Besok kalau bisa punya adik atau jenengan punya putra jangan masukkan jadi honorer,” katanya.
“Kita di DPRD punya kewenangan terbatas. Tidak semua bisa kita bantu. Apalagi terkait kepegawaian yang regulasinya dari pusat,” imbuhnya lagi.
Menurut informasi, pegawai honorer di instansi pemerintah resmi dihapus pada 2024. Hal ini berdasarkan revisi UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 31 Oktober lalu.
Penataan pegawai honorer dibatasi paling lambat hingga Desember 2024. Sehingga, honorer yang masih tersisa agar memanfaatkan kesempatan mengikuti rekrutmen ASN yang diselenggarakan, baik PPPK atau CPNS. (Adv)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com