Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati yang tergabung ke dalam Komisi B, Yeti Kristianti sentil Pedagang Kaki Lima (PKL) yang nekat berjualan di Alun-alun Simpang Lima Pati saat malam hari.
Sudah beberapa kali PKL yang nekat berjualan di Alun-alun Simpang Lima Pati ditertibkan Satpol-PP.
Akan tetapi, PKL tersebut tetap nekat berjualan di Alun-alun Simpang Lima Pati. Karena dilihat dari segi pembeli lebih banyak ketimbang di area lainnya.
Wakil Rakyat yang akrab dipanggil Yeti menilai adanya PKL saat malam, berpotensi mengganggu arus lalu lintas Alun-alun Simpang Lima Pati.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Yeti mengatakan akan melakukan pembahasan terkait PKL di Simpang Lima Pati.
“Kemarin juga belum kita bahas sama komisi karena memang jadwal kita belum memungkinkan, besok insyaallah kalau ada rapat komisi akan kita bahas. Karena menurut masyarakat di Kabupaten Pati itu sangat terganggu sekali karena menyebabkan macet di Alun-alun Pati,” ujar Yeti belum lama ini.
Kemudian, menurut Yeti selain adanya kemacetan lalu lintas, akan menimbulkan kecemburuan sosial antar PKL lain. Sehingga akan memicu terjadinya permasalahan baru.
“Karena kalau misalnya ada beberapa yang di alun-alun akan menimbulkan kecemburuan sosial. Kalau di alun-alun semua kan tidak mungkin muat ya. Cuman kalau ada beberapa yang di alun-alun, ada yang beberapa di Kembangjoyo akan menimbulkan kecemburuan social,” jelasnya.
Dalam hal ini, Yeti juga menyampaikan Perda terkait PKL yang akan segera dibahas, sehingga dagangan PKL-PKL yang lain juga laku.
“Untuk PKL sendiri baru kita menggodok Perda-nya terkait PKL,” ucapnya.
“Rencananya akan kami tempatkan PKL yang Insyaallah (nanti) kita pikirkan bagaimana nasibnya teman-teman PKL supaya dagangannya juga laku,” tutupnya. (Adv)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com