PWI Jateng Desak Pusat Rampungkan Dugaan Kasus Pengurus

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah mendesak agar PWI Pusat menyelesaikan kasus yang membelit organisasi kewartawanan tertua tersebut.

Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah Amir Machmud NS menjelaskan bahwa perkara tersebut berupa hubungan Pengurus Harian PWI Pusat dan Dewan Kehormatan (DK) tentang dugaan kasus cash back dan fee dana bantuan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari Kementerian BUMN yang masuk dalam kantong pengurus.

“Dana tersebut, oleh sejumlah penerima, telah dikembalikan ke kas PWI. Akan tetapi keputusan DK yang meminta Ketua Umum PWI Pusat agar meresafel sejumlah nama masih belum dilaksanakan,” ujar Amir menjelaskan seperti dikutip Antara, Kamis (30/5/2024).

Melihat perkara tersebut, PWI Jateng membuat pernyataan sikap sebagai berikut:

Pertama, sejak kasus itu mencuat dan ditangani DK PWI Pusat, pengurus PWI provinsi dan kabupaten/kota yang mendapatkan pertanyaan dari rekan kerja, seperti pemerintah hingga swasta. Sehingga menimbulkan kekhawatiran akan menurunkan kepercayaan kepada PWI.

Kedua, PWI Jateng mengungkapkan kekhawatiran akan mekanisme organisasi yang diatur dalam PDPRT dan Kode Perilaku PWI akan terhapus maknanya dan diacuhkan anggotanya jika DK, Dewan Penasihat, dan Pengurus tidak taat komitmen untuk menegakkan konstitusi. Hal tersebut, merefleksikan sikap anggota terhadap aturan organisasi. Pertanyaan-pertanyaan dari para anggota, calon anggota, dan mitra kerja akan bisa dihadapi dan dijawab oleh para pengurus provinsi/ kabupaten/ kota jika bersandar pada pemahaman kepatuhan kepada PDPRT dan Kode Perilaku dengan konsisten.

Ketiga, pemulihan marwah organisasi bergantung pada sikap Pengurus PWI Pusat dan DK PWI Pusat yang berkomitmen menyelamatkan organisasi tersebut pada podidi eksistensial sebagai perkumpulan yang bermartabat dan bermanfaat.

Kelima, mendesak senior PWI Pusat agar fokus menyelesaikan gejolak organisasi dengan mendengarkan suara-suara dari daerah/provinsi. Tidak hanya mendengarkan sikap daerah saat kongres dan saat membutuhkan akumulasi suara, namun menganggap daerah sebagai pemilik organisasi.

Kelima, meminta senior PWI Pusar agar melepaskan ego dan kepentingan, serta bersikap menyelamatkan organisasi. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati