palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Mulai pekan ini, sejumlah satuan sekolah telah menyelenggarakan tes kenaikan kelas. Tes atau ujian masih dianggap sebagai hal yang menakutkan bagi para siswa. Sehingga, sering kali mereka dilanda rasa khawatir dan tidak tenang menjelang ujian.
Saat dihadapkan dengan kekhawatiran dan kesulitan, umat muslim dianjurkan untuk mengadahkan tangan dan membaca doa kepada Allah SWT. Tujuannya agar diberikan ketenangan dan kemudahan oleh-Nya, sehingga mampu mengerjakan ujian dengan lancar.
Berikut ini kami rangkum sejumlah doa yang bisa diamalkan saat akan menghadapi ujian.
Doa sebelum masuk ruang ujian
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَأَعِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا وَ عَلَّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا وَبَارِكْ لَنَا فِي مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ.
Subhaanakallaahumma laa ilma lanaa illaa maa ‘allamtanaa wa’allimnaa maa yanfa’unaa wa baarik lanaa fii maa ‘allamtanaa innaka antal ‘aliimul hakiimu
Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, kami tidak akan memiliki ilmu kecuali Engkau mengajari kami, maka ajarilah kami ilmu yang bermanfaat bagi kami dan berkahilah kami dalam apa yang telah Engkau ajari untuk kami. Sesungguhnya Engkau Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.”
Doa agar Dimudahkan saat ujian
اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا, وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحُزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلً
Allahumma lâ sahla illâ mâ ja’altahu sahlan wa anta taj’alul hazna idzā syi’ta sahlan
Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya,” (Shahih Ibnu Hibban no. 2427).
Doa saat menghadapi kesulitan
اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحُزْنَ إِذَا شِئْتَ سهلاً.
Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahuu sahlan wa anta taj’alul huzna idzaa syi’ta sahlan
Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan selain telah Engkau jadikan mudah, dan Engkau, jika Engkau kehendaki, dapat menjadikan kesedihan itu menjadi kemudahan.”
Doa diterangkan pikiran
بِسْمِ اللهِ النُّورِ بِسْمِ اللهِ نُورِ النُّورِ بِسْمِ اللَّهِ نُوْرٌ عَلَى نُورٍ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي هُوَ مُدَبِّرُ الْأُمُورِ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي خَلَقَ النُّورَ مِنَ النُّورِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ النُّورَ مِنَ النُّورِ وَأَنزَلَ النُّورَ عَلَى الطُّورِ فِي كِتَابٍ مَسْطُورٍ فِي رِقٌ مَنْشُورٍ بِقَدَرٍ مَقْدُوْرٍ عَلَى نَبِيِّ مَحْبُوْرٍ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هُوَ بِالْعِرِّ مَذْكُورِ وَبِالْفَخْرِ مَشْهُورٍ وَعَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ مَشْكُورٍ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ الطَّاهِرِينَ.
Bismillaahin nuur, bismillaahi nuurin nuur, bismillaahi nuurun ‘alaa nuur, bismillaahil ladzii huwa mudabbirul umuur, bismillaahil ladzii khalaqan nuura minan nuur. alhamdu lillaahil ladzii khalaqan nuura minan nuur, wa anzalan nuura ‘alath thuur, fii kitaabin masthuur, fii riqqin mansyuur, biqadarin maqduur, ‘alaa nabiyyin mahbuur. alhamdu lillaahil ladzii huwa bil ‘izzi madzkuur, wa bil fakhri masyhuur, wa ‘alas sarraa-1 wadh dharraa-i masykuur, wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa aalihith thaahiriin
Artinya: “Dengan nama Allah, Sang Cahaya; dengan nama Allah, Cahaya dari segala cahaya; dengan nama Allah, Cahaya di atas cahaya; dengan nama Allah Yang Mengatur segala urusan; dengan nama Allah Yang Menciptakan cahaya dari cahaya. Segala puji bagi Allah Yang Menciptakan cahaya dari cahaya, yang menurunkan cahaya ke bukit dalam kitab yang ditulis, dengan ukuran yang tertentu, kepada nabi yang terpilih. Segala puji bagi Allah yang dikenal kebesaran- Nya, yang masyhur keagungan-Nya, yang disyukuri dalam suka dan duka. Semoga Allah menyampaikan shalawat kepada junjungan kita Muhammad dan keluarganya yang suci,” (Kitab Mafatihul Jinan). (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com