palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Jauh sebelum adanya penemuan-penemuan oleh bangsa barat di abad pertengahan, Islam telah menunjukkan kejayaannya di bidang ilmu pengetahuan. Ada banyak ilmuan muslim yang mengembangkan berbagai macam pengetahuan yang mengubah peradaban dunia
Para ilmuan muslim tersebut mempelajari berbagai bidang, mulai dari bidang matematika, astronomi, kedokteran, kimia, fisika, filsafat, dan sebagainya.
Islam menganjurkan umatnya untuk terdidik dan berpengetahuan luas. Dengan ilmu pengetahuan, memungkinkan manusia menemukan hal-hal baru untuk kebermanfaatan orang banyak. Oleh sebab itu, berikut kami rangkum sejumlah ilmuan-ilmuan muslim yang perlu diketahui dan bisa dijadikan inspirasi.
Al Khawarizmi, Penemu Aljabar
Al-Khawarizmi merupakan ahli matematika dan penemu Aljabar. Ilmunya tersebut ditulis dalam buku ‘Al-Jabr wa-al-Muqabilah’. Tak hanya ahli matematikan, Khawarizmi dikenal sebagai astronom, dan ahli geografi.
Semasa hidup, ia menemukan beberapa cabang dan konsep dasar matematika. Beberapa penemuan buah pikirannya adalah penggunaan angka 0 dalam matematika, sistem algoritma, prosedur aritmatika, tabel trigonometri, geometri, hingga pengembangan tabel astronomi.
Al Battani, Penemu Penentuan Tahun (365 Hari)
Al Battani memiliki nama Abu Abdallah Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan al-Battani al-Harrani. Ia dikenal sebagai seorang astronom, matematikawan, dan astrolog.
Saat hidup, Al Battani menemukan konsep astronomi penting berdasarkan hasil penelitian panjang selama 42 tahun. Dalam penelitiannya tersebut, ditemukan penentuan tahun Matahari yang akurat yaitu 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Perkiraan tersebut bahkan mendekati perkiraan terbaru.
Ia juga menemukan bahwa garis bujur puncak matahari telah bertambah 16°, 47′ sejak zaman Ptolemy. Selain itu, Al Battani juga berhasil menentukan dengan akurasi yang luar biasa kemiringan ekliptika, panjang musim, dan orbit Matahari yang sebenarnya dan rata-rata.
Di bidang matematika, Al Battani merupakan orang pertama yang mengganti penggunaan akord Yunani dengan sinus.
Ibn Al Farabi, Ahli Filsafat
Abu Nasr Mohammad Ibn al-Farakh al-Farabi dikenal sebagai guru filsafat atau ‘Guru Kedua’ (al-Mou’allim al-Thani), setelah Aristoteles. Ia hidup pada masa pemerintahan enam khalifah Abbasiyah.
Farabi menemukan teori adalah mempermudah kajian logika dengan membaginya menjadi dua kategori yaitu Takhayul (gagasan) dan Thubut (bukti).
Selain sebagai guru filsafat, Al Farabi juga menguasai beberapa bahasa, serta berbagai cabang ilmu logika, sosiologi, kedokteran, matematika dan musik. Kontribusi terbesarnya ada di bidang filsafat, logika dan sosiologi dan ensiklopedis. Kontribusi
Ibn Sina, Ilmuan bidang Kedokteran
Abu Ali al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina belajar filsafat dengan membaca berbagai buku Yunani, Muslim dan lain-lain sejak masih muda dan melanjutkan pembelajaran di bidang kedokteran.
Kontribusi besarnya terhadap ilmu kedokteran diberikan melalui bukunya yang terkenal yakni al-Qanun, yang dikenal sebagai ‘Kanon’ di Barat. Qanun fi al-Tibb adalah ensiklopedia kedokteran yang luas dan mencakup lebih dari satu juta kata. Buku ini mensurvei seluruh pengetahuan medis yang tersedia dari sumber-sumber kuno dan Muslim.
Selain itu, Ibnu Sina juga berkontribusi dalam bidang matematika, fisika, musik dan bidang lainnya. Dia menjelaskan ‘pengeluaran angka sembilan’ dan penerapannya pada verifikasi kotak dan kubus. Selain itu, ia juga melakukan pengamatan astronomi dan merancang alat yang mirip dengan vernier, untuk meningkatkan ketepatan pembacaan instrumen.
Dalam fisika, kontribusinya meliputi studi tentang berbagai bentuk energi, panas, cahaya dan mekanik, serta konsep-konsep seperti gaya, ruang hampa, dan ketidakterbatasan.
Ibn Khaldun, Ahli bidang Sejarah
Abd al-Rahman Ibn Mohammad atau dikenal sebagai Ibn Khaldun dikenal sebagai ahli ilmu filsafat, sejarah, dan sosiologi.
Dia menulis sejarah dunia diawali dengan volume pertama yang bertujuan untuk menganalisis peristiwa sejarah. Jilid ini, yang biasa dikenal dengan nama Muqaddimah atau ‘Prolegomena’. Karya ini berisi identifikasi fakta-fakta psikologis, ekonomi, lingkungan dan sosial yang berkontribusi terhadap kemajuan peradaban manusia dan arus sejarah. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com