Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Proyek pengendalian banjir dan rob di kawasan Tambak Lorok, Semarang saat ini mencapai 85 persen.
Proyek yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini diantaranya meliputi pembangunan dua kolam retensi di sisi barat dan timur beserta dengan rumah pompanya, pembangunan tanggul di sisi barat dan timur dengan panjang 3,6 kilometer, serta penataan kawasan kampung nelayan.
Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan bahwa upaya pengendalian banjir dan rob itu diharapkan bisa berdampak positif terhadap iklim investasi di Semarang maupun Jawa Tengah.
“Begitu banjir rob ini bisa dikendalikan, kita yakin bahwa para investor akan lebih nyaman untuk ke Kota Semarang dan juga wilayah Jateng,” ujar PJ Nana Sudjana.
Ia menyebut bahwa Jawa Tengah memiliki sejumlah kawasan industri yang membuat investor dalam dan luar negeri tertarik. Sejumlah kawasan industri tersebut diantaranya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kawasan Industri Kendal, dan Kawasan Industri Wijaya Kusuma Semarang.
“Kita sudah komunikasi dengan pemodal asing, dan mereka akan berinvestasi di Jateng. Ke depan Jateng akan tumbuh berkembang menjadi daerah yang maju,” ujarnya.
Sementara itu terkait penyelesaian proyek pengendalian banjir dan rob tahap II tersebut ditargetkan bisa selesai pada Agustus 2024 mendatang.
Dana yang digelontorkan untuk merealisasikan proyek tersebut saat ini telah mencapai Rp386 miliar. Proyek ini diperkirakan bisa menahan rob di Semarang hingga selama 30 tahun mendatang. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com