palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Puasa Asyura merupakan amalan sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan umat muslim saat memasukki bulan Muharram atau bulan pertama tahun Hijriah. Bulan Muharram sendiri dianggap sebagai salah satu bulan suci di Islam, sehingga diutamakan untuk memperbanyak ibadah.
Puasa Asyura dikerjakan pada hari Asyura, yakni 10 Muharram. Pada tanggal tersebut juga bertepatan dengan hari kemenangan Nabi Musa AS terhadap Fir’aun. Puasa ini juga disebut puasa paling utama setelah puasa di bulan Ramadan, meski hukumnya sunah.
Menurut riwayat Ibnu Abbas ra, “Nabi SAW datang di Madinah, tiba-tiba beliau mendapati orang-orang Yahudi pada berpuasa Asyura (10 Muharram). Mereka berkata, ‘Ini adalah hari kemenangan Musa terhadap Fir’aun.’ Lalu Nabi SAW bersabda kepada sahabat-sahabatnya, ‘Kamu adalah lebih berhak atas Musa daripada mereka, oleh sebab itu berpuasalah’!” (HR Bukhari).
Dalam hadits lainnya, Nabi SAW bersabda, “Hari ini hari Asyura, tidak diwajibkan atas kalian puasa. Dan aku berpuasa. Maka barang siapa yang ingin puasa maka berpuasalah, dan barang siapa yang tidak maka berbukalah,” (HR Bukhari).
Jika mengacu pada kalender hijriah terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI), 10 Muharram 1446 H bertepatan dengan Kamis, 16 Juli 2024. Puasa Asyura dilakukan sama seperti puasa lainnya, yakni diawali dengan niat untuk menahan segala bentuk nafsu sejak sebelum terbit matahari hingga terbenamnya matahari.
Berikut ini niat puasa Asyura, simak selengkapnya!
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.” (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com