Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Stunting masih menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah. Sehingga, berbagai program telah digagas oleh pemerintah dalam rangka menekan angka stunting setiap tahunnya, hingga nantinya diharapkan bisa mencapai nol.
Meski demikian, penerapan program sering kali masih mengalami tantangan di masing-masing daerah. Oleh sebab itu, untuk menjawab segala permasalahan ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati mengimbau adanya ‘Rembuk Stunting’ di setiap kecamatan.
Wisnu Wijayanto selaku anggota DPRD Pati menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memadukan pendapat, serta bertukar pikiran dalam rangka menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi selama penanganan stunting.
“Rembuk Stunting ini untuk memadukan, kendalanya apa, permasalahannya apa,” terang Wisnu Wijayanto kepada tim palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com baru-baru ini.
Stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Terpisah, Sekda Kabupaten Pati, Jumani mengungkapkan berdasarkan kajian dari Survei Kesehatan Indonesia 2023, angka Stunting di Kabupaten Pati mengalami penurunan sebesar 4,5 persen.
“Penurunan ini kita patut syukuri bersama. Namun, kita tidak boleh berpuas diri, kita harus tetap berupaya untuk menurunkan angka Stunting hingga mencapai target Nasional yaitu 14 persen tahun 2024,” tandas Jumani. (Adv)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com