Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Maesaroh mengatakan bahwa edukasi terkait toleransi antar umat beragama dan pencegahan radikalisme perlu disebarkan.
Radikalisme sendiri merupakan gerakan-gerakan yang diinisiasi oleh suatu komunitas untuk melakukan perubahan-perubahan atas tatanan sosial dan politik dengan kekerasan dan cara yang ekstrem.
Anggota Komisi D DPRD Pati tersebut menilai pencegahan radikalisme bisa dilakukan dengan penyelenggaraan kegiatan positif dan inspiratif, misalnya dengan mengadakan dialog antar tokoh agama. Kegiatan ini pun ditujukan untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama.
“Kegiatan seperti ini memang perlu, perlu adanya dialog lintas Agama seperti ini,” tutur Maesaroh.
Tak hanya sosialisasi tentang tolerasi antar umat beragama, pemerintah dinilai perlu menugaskan tim cyber untuk memantau aktivitas masyarakat di media sosial. Dengan demikian, indikasi-indikasi radikalisme bisa ditangani dengan cepat dan tanggap.
Maesaroh menyebutkan, lebih dari 70 persen populasi di Indonesia pengguna aktif media sosial (medsos).
“Untuk itu, Kementerian Agama perlu membuat tim cyber agar bisa membentengi para generasi muda dari paham-paham radikal di dunia maya,” tandasnya. (Adv)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com