Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Volume air di Waduk Gembong mengalami penyusutan hingga 2,8 juta. Hal ini disebabkan musim kemarau yang terjadi pada Juli 2024.
Operator Waduk Gembong, Kasmadi mengatakan, kapasitas penuh volume air di Waduk Gembong sampai 9,5 juta meter kubik. Namun, saat ini tersisa 6,7 juta meter kubik.
”Saat ini kondisi air di waduk menyusut, karena musim kemarau. Kalau kapasitas penuh volume air bisa sampai 9,5 juta meter kubik. Namun saat ini, berada di angka 6,7 juta meter kubik. Artinya, ada penyusutan 2,8 juta meter kubik,” ujarnya.
Ia menilai volume 6,7 meter kubik,nWaduk Gembong masih mampu mencukupi pemenuhan kebutuhan pengairan sawah hingga 57 hari ke depan.
Waduk Gembong sendiri diperuntukkan mengairi area persawahan di lima kecamatan. Meliputi, Kecamatan Gembong, Pati Kota, Wedarijaksa, Tlogowungu, dan Margorejo.
Ia menambahkan, penurunan volume air di Waduk peninggalan Belanda tersebut disebabkan banyaknya permintaan pengairan lahan pertanian, karena musim kemarau.
“Seperti di wilayah Kecamatan Wedarijaksa. Debit air yang dialirkan ke sana dari Waduk Gembong mencapai 1.200 meter kubik per detik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kasmadi mengungkapkan, bahwasanya penyusutan volume air di tahun ini cukup besar. Sedangkan tahun 2023 tingkat penyusutan lebih signifikan.
“Tahun lalu volume air yang tersisa kurang dari 5 juta meter kubik pada Juli. Hal ini dikarenakan pada tahun lalu kemarau lebih kering. Sedangkan kemarau tahun ini masih ada turun hujan beberapa kali,” paparnya. (Emka)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com