palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Volume impor beras Indonesia mengalami lonjakan hingga 113,96 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu mencapai 2,85 juta ton. Jumlah tersebut berasal dari data Badan Pusat Statistik (BPS) di tujuh bulan pertama tahun 2024.
Sedangkan nilai impor beras untuk volume tersebut adalah US$1,79 miliar atau sekitar Rp28,11 triliun. Jumlah ini juga mengalami peningkatan sebanyak 151,02 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu pada pereode yang sama yaitu mencapai US$715,9 juta.
Impor beras Indonesia terbanyak berasal dari Thailand yang mencapai 1,11 juta ton. Kemudian dari Vietnam sebanyak 758.334 ton, Pakistan 463.099 ton, Myanmar 348.834 ton, dan India sebanyak 142.504 ton.
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari sebelumnya mengatakan bahwa impor menjadi salah satu cara yang dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi kenaikan harga beras semakin tinggi.
Impor menjadi langkah untuk menguatkan stok beras. Kenaikan harga beras sudah terjadi sejak di paruh kedua karena stok beras yang mulai berkurang.
Kuota impor beras tahun ini sendiri ditetapkan sebanyak 3,6 juta ton. Sedangkan total stok beras yang dikuasai Bulog saat ini mencapai 1,61 juta ton.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa impor beras sulit ditekan mengingat produksi dalam negeri mengalami penurunan. Dimana produksi beras Januari-Juli 2024 turun 2,64 juta ton. Jumlah ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama.
“Di semester II-2024 lebih berat lagi karena grafik dan trennya produksi lebih rendah dari semester I-2024,” ujarnya. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com