Berikut Ini Beberapa Adab Jual Beli Barang Menurut Islam

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Islam telah mengatur segala urusan di dunia, termasuk adab transaksi jual beli. Adapun adab ini harus diterapkan agar kedua belah pihak sama-sama diuntungkan, sehingga membawa kemaslahatan bagi setiap orang.

Selain itu, Allah SWT mengharamkan riba dan memperbolehkan jual beli. Hal ini tercantum dalam sejumlah ayat Al-Qur’an, salah satunya pada surat Al Baqarah ayat 275 yang berbunyi sebagai berikut;

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Artinya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya,”

Kemudian, dalam surat Al Baqarah ayat 198;

لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ ۚ

Artinya: “… Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu,”

Berikut ini beberapa adab jual beli dalam Islam yang harus diterapkan

Berpegang pada kejujuran

Dari Abu Hurairah, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya, ‘Apa ini wahai pemilik makanan?’ Sang pemiliknya menjawab, ‘Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah’. Beliau bersabda, ‘Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami’,” (HR. Muslim).

Berjualan barang halal

Adab selanjutnya adalah menjual barang-barang yang dipastikan kehalalannya. Selain itu, tidak diperbolehkan menjual barang-barang yang haram.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli khamar, bangkai, babi, dan patung.”

Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu mengenai jual beli lemak bangkai, mengingat lemak bangkai itu dipakai untuk menambal perahu, meminyaki kulit, dan dijadikan minyak untuk penerangan?”

Nabi SAW bersabda, “Tidak boleh! Jual beli lemak bangkai itu haram.” Rasulullah SAW bersabda, “Semoga Allah melaknat Yahudi. Sesungguhnya, tatkala Allah mengharamkan lemak bangkai, mereka mencairkannya lalu menjual minyak dari lemak bangkai tersebut, kemudian mereka memakan hasil penjualannya,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Barang dalam kondisi baik

Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Tidak halal bagi seorang muslim menjual barang dagangan yang memiliki cacat kepada saudaranya sesama muslim, melainkan ia harus menjelaskan cacat itu kepadanya,” (HR. Ibnu Majah).

Menjual barang yang menjadi haknya

Rasulullah SAW bersabda, “Jangan kamu menjual sesuatu yang tidak engkau miliki,” (HR Ahmad, Abu Daud, An Nasai).

Tidak menimbun barang

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang menimbun barang, melainkan pelaku maksiat,” (HR Muslim). (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati