palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Isu keretakan hubungan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto kian santer terdengar.
Dalam hal ini, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengungkapkan bahwa isu tersebut tidak akan mengganggu pemerintah.
“Nggak ada yang mau ganggu pemerintah. Stafsus tak usah lebay juga jika ada yang bicara keretakan Jokowi dan Prabowo. Cukup saja bantah tak perlu menuding ada yang mau ganggu pemerintahan. Namanya juga publik bebas bicara apa saja,” ujar Adi Prayitno, dikutip dari Detik News, pada Selasa (27/8/2024).
Adi lantas berbicara terkait hubungan antarmanusia yang penuh dengan dinamika. Hal ini juga terjadi pada PDIP dan Jokowi yang sudah terjalin puluhan tahun namun berakhir tak sejalan.
“Namanya juga manusia pasti ada kalanya akur ada kalanya tak akur. Hidup di dunia hubungan pasti naik-turun. Jokowi sama PDIP yang 23 tahun saja bisa pecah kongsi, apalagi cuma dengan Prabowo yang kebetulan titik temunya di pilpres. Jokowi 4 kali bareng PDIP di pemilihan,” beber dia.
“Mulai Pilkada Solo, Pilkada Jakarta, dan 2 kali pilpres. Masih bisa bubar jalan dan saling bermusuhan,” imbuh dia.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Juri Ardiantoro mengatakan isu yang berhembus itu merupakan upaya adu domba untuk mengganggu agenda pemerintah.
“Jika ada mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih saat ini retak adalah upaya mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” kata Juri Ardiantoro.
Juri menyebut saat ini fokus pemerintahan Jokowi adalah meletakkan pondasi yang mulus guna memuluskan transisi pemerintahan.
“Di mana letak keretakannya? Itulah yang menjadi menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo,” jelas Juri. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com