palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pernikahan merupakan salah satu prosesi yang sakral, sehingga dalam pelaksanaannya perlu pertimbangan yang matang. Selain itu, dalam budaya Jawa, biasanya dilakukan berbagai ritual adat, termasuk jika seorang adik ‘melangkahi’ kakaknya untuk menikah.
Sementara itu, dalam masyarakat Jawa terdapat kepercayaan tentang ‘melangkahi’ kakak menikah, atau sang adik yang menikah lebih dulu dibandingkan kakaknya. Menurut mitos orang Jawa, ‘melangkahi’ bisa membuat kakak sulit mendapatkan jodoh.
Maka dari itu, biasanya masyarakat Jawa melakukan ritual khusus untuk mencegah sial dan nasib buruk tersebut. Untuk selengkapnya, simak penjelasan berikut?
Tradisi ‘Langkahan’
Saat adik ‘melangkahi’ kakaknya menikah lebih dulu, sebuah prosesi ‘Langkahan’ akan dilakukan untuk menghindari nasib buruk. Prosesi ini digunakan sebagai syarat yang dilakukan sang adik untuk meminta izin kepada sang kakak.
Adapun beberapa perlengkapan yang perlu disiapkan adalah hadiah yang diberikan sang adik kepada kakak. Menurut mitos yang masih dipercayai, hadiah-hadiah ini harus berupa barang-barang yang sama persis dengan seserahan yang diterima sang adik.
Selain hadiah, prosesi langkahan dalam adat Jawa juga menyajikan sembilan tumpeng atau Tumpeng Sindula Pengasih yang memiliki makna masing-masing, berikut selengkapnya;
- Tumpeng Tanggarana untuk selalu mengingat sang pemberi kehiduan
- Tumpeng Puput sebagai tanda melepas diri dan tidak lagi menjadi tanggung jawab orang tua
- Tumpeng Kesawa sebagai petuah untuk selalu bermanfaat kepada masyarakat
- Tumpeng Bedhah Negara sebagai lambang bersatunya laki-laki dan wanita
- Tumpeng Sangga Langit sebagai bukti menghormati asal usul dan menghormati ayah bunda
- Tumpeng Kidongsoka untuk mennjauhkan dari watak arogan
- Tumpeng Pengapit sebagai kepercayaan baik buruk sesuatu datang dari Allah
- Tumpeng Penggoda yang melambangkan bahwa yang di dunia tidak abadi
- Tumpeng Pangruwat agar anak selalu berbakti kepada orang tua
Selain tumpeng, ada pula bokor berisi air bertabur bunga yang berarti saudara tetap saudara. Serta, Tongkat Sidadahi yang berupa ayam panggang ditusuk dengan tebu wulung sebagai doa harapan dikabulkan sesuai keinginan.
Prosesi Tradisi ‘Langkahan’
Proses dimulai calon pengantin akan dihadapkan ke kakak untuk meminta maaf dan meminta izin untuk melangsungkan pernikahan, kemudian kakak akan memberikan izin kepada sang adik.
Setelah itu, adik akan memberikan hadiah yang sudah disiapkan, kemudian akan dibimbing menghadap orang tua untuk memberi tahu bahwa sang kakak sudah merestuinya.
Terakhir, kakak akan dipinjami tongkat tebu wulung dan diminta untuk menuntun sang adik sebagai simbol melewati segala rintangan. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com